Thursday, December 7, 2017

AHOK, LOOK WHAT YOU’VE DONE



Apa kabar pak Ahok?
Lama tak dengar suara kerasmu
Lama tak lihat ceplas ceplosmu
Lama tak merasakan semangatmu
Apa kabarmu disana pak?

Anda tahu pak, sejak anda masuk penjara banyak hal yang berubah
Tapi satu hal yang pasti, anda meninggalkan jejak yang sangat penting

Lihat apa yang sudah anda lakukan pak
Look what you’ve done
Anda telah mempersulit mereka

Monday, November 27, 2017

KEMESRAAN DAN ANGGARAN FANTASTIS DKI 2018


“Rancangan APBD DKI Jakarta 2018 belakangan ramai diperbincangkan,” kata seorang teman.

“Itu karena mereka melihat perbandingan anggaran diperiode Ahok sangat berbeda,” kataku. Lantas bagaimana perbedaan Ahok dan Anies dalam merancang anggaran. Saya akan ceritakan sedikit dalam tulisan ini.

Wednesday, November 22, 2017

PERNIKAHAN SUPER MEWAH ANAK JOKOWI


Lagi-lagi presiden Jokowi menggelar pernikahan anaknya dengan pesta super mewah. Bagi para pendukung buta Jokowi, pasti acara itu disebut sederhana dan wajar. Tapi bagi mereka yang memiliki penerawangan yang jeli lagi cerdas, berilmu, dan beriman, akan terlihat jelas acara itu sangat mewah.

Pertama, pernikahan putri Jokowi Kahiyang Ayu di minggu awal November lalu dilangsungkan di gedung Graha Saba Solo. Gedung ini juga menjadi tempat pernikahan Gibran Rakabuming putra sulung Jokowi yang berlangsung dua tahun yang lalu.

Sunday, November 5, 2017

SANDI DAN RUMAH LAPIS LEGIT


Siang ini saya berkhayal, Sandi naik di podium GBK yang dihadiri puluhan ribu orang. Kamera canggih dipasang diberbagai sudut, seperti saat pelantikan. Disiarkan secara langsung di tiap RT/RW di Jakarta. Dan dia pun mulai berbicara...

Jadi begini wargaku sekalian...

Rumah DP 0% itu sebenarnya rumah vertikal, karena lahan di Jakarta sangat susah untuk bangun rumah tapak. Jadi sebenarnya sama juga dengan "Rumah Susun" jaman Ahok. Janji kampanye kemarin sepertinya ada kesalahan pengetikan, jadi kita juga salah baca jadinya, untuk itu melalui kesempatan ini saya mohon dimaafkan.

Friday, October 20, 2017

PRIBUMI YANG MANA PAK ANIES?


Sedih juga mendengar kata “Pribumi” dalam pidato perdana Anies Baswedan saat dilantik sebagai Gubernur DKI Jakarta. Entah apa yang ingin dimainkan oleh Anies dalam pidato itu, namun yang jelas istilah “Pribumi” akhirnya menjadi bola liar yang maknanya bisa ditarik kemana saja.

Kita tentu ingat panasnya persaingan Pilpres 2014 lalu, dimana isu Ras dan Pribumi juga mengemuka. Jokowi diserang dengan isu Ras bukan pribumi. Bahwa ia berasal dari keluarga Tionghoa, gambar meme-nya pun masih banyak tersisa di internet.

Thursday, October 12, 2017

DAN HARI ITU PUN DATANG JUA


Hari yang dinantikan telah tiba
Tinggal 4 hari lagi pelantikan Gubernur baru
Aseeekkk...

Selamat ya, warga DKI. Semoga harapannya bisa terwujud.
___
Palu, 12 Oktober 2017

Saturday, September 16, 2017

"MILLION YEARS AGO" KATA ADELE




"Setiap lagu menyimpan data"

Bukan cuma sekali saya utarakan itu pada teman-teman saat menikmati sebuah lagu. Saya percaya bukan cuma saya yang yakin lagu bisa membawa kita ke situasi psikologi tertentu. Kenangan tertentu.

Tuesday, September 12, 2017

SECANGKIR KEMENANGAN BERNAMA SUN TZU


Saya kenal Sun Tzu lewat salah satu program di stasiun TV antara tahun 2000 sampai 2005. Saya lupa nama programnya, saya lupa stasiun TV-nya. Tapi sepanjang program itu, ada satu adegan yang saya selalu ingat saat mendengar nama Sun Tzu.  Adegannya begini:

Wednesday, September 6, 2017

PERINGATAN DINI IQ 200 SEKOLAM




Ada yang menarik dari pernyataan Rocky Gerung, Dosen Filsafat Universitas Indonesia, dalam forum Indonesian Lawyers Club (ILC) 29 Agustus 2017. Malam itu saya bersama dua orang teman asyik nongkrong di warung kopi 212 Palu Barat.

Sebenarnya yang menarik dalam forum itu adalah sosok Jonru Ginting. Sosok yang terkenal hidup dari pernyataan-pernyataan kontroversinya di media sosial. Yang pernah berharap ribuan followernya bisa menghadiri pelatihan penulisan yang ia buat, namun yang datang hanya belasan orang.

Saya dan teman nongkrong hanya senyum-senyum saat Jonru dan pembicara lain saling serang. Namun saat Rocky Gerung berbicara kami mengangkat gelas kopi untuk pindah ke meja kosong depan TV layar lebar di cafĂ© itu. “Ini malam yang mendebarkan untuk soal yang agak absurd” pernyataan pembuka ini langsung menarik perhatian.

Monday, September 4, 2017

BAPER BAPER ROHINGYA





Rohingya

Akhirnya dibahas juga

Mau tidak mau, karena media sosial sementara baper-bapernya dengan isu ini.

Tak jauh beda dengan isu Suriah, Yaman, Turki, dan wilayah lain yang begitu cepat mendorong kita untuk mendandani foto profil dengan “Pray For…” atau "Save..." Satu kesamaan dari reaksi cepat ini adalah sentimen agama. Dan memang sudah seperti itu tabiat kita, apa boleh bikin.

Saturday, August 26, 2017

MUSASHI DIBALIK LAGA KLASIK INDONESIA - MALAYSIA




Meski isu nasionalisme yang memudar sempat hangat di Indonesia, namun alam bawah sadar orang Indonesia tetap mencintai negeri ini dengan segala atribut kebanggaannya. Lihat saja bagaimana orang Indonesia begitu tersinggung saat bendera negara ini dicetak terbalik oleh Malaysia pada ajang olah raga Sea Games tahun 2017 ini.

Mereka yang mendukung NKRI maupun simpatisan pendukung khilafah semuanya tersinggung. Presiden didesak untuk mengambil tindakan tegas, bahkan di media sosial, sebagian masyarakat meminta presiden Jokowi untuk mengumumkan perang terbuka dengan Malaysia, seolah krisis Indonesia-Malaysia lebih genting dibanding Korea Utara-AS.

Itulah uniknya Indonesia. Semua bisa serba mendadak. Mendadak Khilafah, mendadak religius, mendadak romantis, mendadak puitis, mendadak nasionalis, mendadak genting, mendadak ganteng, dan mendadak-mendadak lainnya.

Monday, July 17, 2017

TIBA-TIBA RINDU



Apa kabar gunung?

Tiba-tiba saya rindu menulis tentangmu, tentang kita dahulu, dan tentang kita saat ini.

“Apa enaknya mendaki?” pertanyaan itu masih mengiang di telingaku.

Memang saat dimana saya dan teman-teman semasa kuliah dahulu gemar menghabiskan waktu di gunung adalah masa dimana trend pendakian belum se-keren saat ini. Apalagi masa para pendahulu kami yang hanya mengenal Alpina. Belum terlintas dalam pikiran mereka nama seperti Eiger, Consina, apalagi Rei melengket diperlengkapan pendakian.

Saturday, July 15, 2017

CATUR POLITIK: SERU-SERU NGERI




Semakin hari politik nasional semakin seru.

Seru-seru ngeri.

Ibarat main catur, jika anda terancam, solusinya hanya dua, lindungi bidak catur anda, atau serang balik dengan langkah yang lebih mematikan. Dalam permainan catur setiap serangan ada counter attack-nya, kecuali Skak Mat

Thursday, July 13, 2017

KENAPA BANK DUNIA DAN IMF DIBENCI?




Bank Dunia atau bahasa kerennya World Bank dan IMF dari dulu selalu dikecam oleh mayoritas kalangan aktifis mahasiswa juga LSM. Tapi dosa apakah sebenarnya yang dilakukan Bank Dunia sampai begitu dibenci oleh mereka yang mengaku aktifis.

Entah karena saya punya beberapa kawan di LSM dan berbekal baca kiri, baca kanan, menjadikan saya akhirnya tertarik membahas si bank pemberi kredit terbesar di dunia ini. Mungkin juga karena saya bangga melihat Presiden Indonesia yang begitu percaya diri berfoto bersama pemimpin dunia lain dalam KTT G-20 di Hamburg, Jerman beberapa hari lalu. [Semoga alasannya nyambung]

Tuesday, June 20, 2017

INI YANG HARUS DILAKUKAN AMERIKA JIKA INGIN MENGUASAI ISLAM




Saya sempat berpikir bagaimana seandainya saya lahir di Amerika, sebagai warga negara Amerika, dan berkeyakinan Amerikalah negara paling rasional di muka bumi ini, seperti juga saat ini saya berpikir Indonesialah negara paling nyaman dan masuk akal untuk ditinggali.

Pasti akan keren. Saya tidak perlu repot lagi menghabiskan 6 tahun belajar bahasa Inggris di sekolah formal tanpa bisa mengatakan “Kau ini dari mana saja, saya sudah dari tadi ta putar-putar ba cari” dalam bahasa Inggris. 

QATAR MENJELMA CHOW YUN FAT



Qatar menjadi trend berbincangan internasional baru-baru ini. Sebabnya, Negara Tanjung yang luasnya setara dua kali pulau Bali ini tiba-tiba diboikot oleh Negara tetangganya. Aksi boikot ini tidak sesederhana konflik Indonesia-Australia, apalah lagi Indonesia-Malaysia, sebab di Timur Tengah, konflik sekecil apapun bisa berdampak global. Makin seringnya topik Qatar disenggol dalam berbagai pembicaraan membuat saya tertarik untuk menuliskannya dalam kaca mata awam saya yang serba minus.

Timur Tengah adalah labirin kepentingan, itulah yang muncul di kaca mata minus saya yang bulat sempurna dengan gagang besi yang ramping. Tanpa kejelian dan panduan arah yang konsisten, kita mestilah mudah terjebak dalam labirin yang rumit dan sulit untuk diurai ini. Untuk itu tulisan Timur Tengah saya yang pertama, meski dengan kaca mata yang juga minus, mungkin bisa digunakan sebagai titik awal tabayyun.



Monday, June 19, 2017

KITA




Denting gelas itu masih terngiang di telingaku.

“Searah atau berlawanan jarum jam akan menentukan rasa” katamu dalam canda yang hanya kita yang mengerti. Dan majelis pun digelar, dalam gelap malam, dalam riuh serangga, dalam kepulan asap, dalam pekatnya kafein.

Friday, June 9, 2017

DEJAVU RIZIEQ SHIHAB




Hari ini pendukung Rizieq Shihab melakukan aksi 96 bertemakan “Bela Ulama” di Masjid Istiqlal, Jakarta. Mereka menamakan diri Alumni 212. Menarik bukan? Ah, mereka memang paling ahli mencomot-comot istilah dan mencari-cari nomor cantik. Tidak terbayang kalau angkanya “69” maka balik-membaliklah semuanya..
Hehe…

Monday, June 5, 2017

DONGENG MENJELANG MAGRIB


Kami duduk bersila di atas lantai bambu yang dingin. Batang-batang bambunya halus dan licin seperti di pernis, tanda terlalu sering bersentuhan dengan kulit manusia. Dalam pondok sederhana tanpa dinding ini kami duduk menghadap Tata panggilan akrab kami untuk seorang tua pengajar pondok pesantren di kampung tetangga. Pondok ini ia yang buat dan terletak di samping rumahnya, di bawah rindang pepohonan.

Tata adalah seorang ulama terpandang di kampung kami. Ia tinggal bersama anak perempuannya yang tak kunjung menikah. Kami sering memanggilnya tante Sani. Seperti ayahnya, tante Sani sangat suka dengan anak-anak seusia kami. Saat Tata mendongeng pada kami, ia selalu menyuguhi kopi dan gorengan, kadang juga ubi rebus. Anak Tata yang lain sudah menikah. Ada yang tinggal di luar kota, ada pula di kampung lain yang jaraknya jauh dari sini.

Saturday, June 3, 2017

RAMAI RAMAI PERSEKUSI


Entah kenapa puasa kali ini agak berbeda, terutama bagi mereka yang saban hari atau saban minggu mengakses internet. Banyak kegaduhan disana. Kegaduhan korupsi masih biasa, negeri ini sudah terlalu biasa hidup dengan kegaduhan korupsi. Tapi yang mengganggu bulan suci ini adalah kegaduhan politik yang membawa nama agama.

Tahun lalu sebenarnya ada juga beberapa kegaduhan seperti sweeping warung makan, tapi kegaduhannya tidak se-massif ini. Internet sepertinya sesak dengan kehebohan agama. Situs berita memuat sentimen-sentimen agama. Di media sosial, ujaran kebencian betah nangkring di halaman-halaman utama. Satu ujaran tenggelam, ujaran lain muncul, begitu seterusnya.

Tuesday, May 30, 2017

KHILAFAH DISUATU SENJA


Langit timur mulai membias warna merah jingga. Aku duduk di teras rumah, banyak hal menggelayut dibenakku. Waktu menjelang senja selalu menghadirkan suasana hangat, romantis, bahkan religi. Maka, di awal senja ini kuputuskan untuk berkhayal.

Aku membayangkan sebuah negeri yang aman, dan damai. Penduduknya sejahterah karena pemimpinnya bijak lagi adil.

Friday, May 26, 2017

[Bahaya] UTOPIA KHILAFAH DAN KOMUNIS


Pernah suatu ketika di ruang baca perpustakaan Lembaga Pers Mahasiswa FKIP Universitas Tadulako, satu orang mahasiswa tiba-tiba bertanya pendapat saya tentang komunis. Mereka semuanya berempat, salah satunya mantan orang penting di lembaga eksekutif Universitas. Saya tahu mereka adalah aktivis mahasiswa yang kalau bukan berhaluan kiri, pasti kanan. Agak susah menemukan aktivis mahasiswa yang moderat.

“Komunis itu cita-citanya baik, saking baiknya itu menjadi sangat utopis, seperti juga Khilafah.” Sepertinya mereka kaget dengan jawaban saya, dan diskusi pun berlanjut lebih seru, meski ujungnya mengambang - khas diskusi mahasiswa pada umumnya.

Wednesday, May 24, 2017

HABIB "R"


HABIB: Denger-denger ente cabut banding Hok?

AHOK: Iya Bib, gua dah capek, ntar pada ribut lagi. Mending tenang ajalah semua, kan skrang dah mau bulan puasa.

HABIB: Gitu dong Hok, jangan dengerin tuh fakar FeBeBe (PBB) yg mau mau belain ente. Itu namanya intervensi kedaulatan negara. Masa hukum kita mau diatur.

Monday, May 15, 2017

AHOK YANG TETAP DIBENCI


Bagi lawan politik, Ahok tetaplah lawan yang berbahaya meski kalah Pilkada dan masuk penjara. Bagi mereka yang benci, Ahok tetaplah pendosa, antek asing, kafir, dan harus dibenci bagaimana pun kondisinya.

Situasi ini membuat segala gerak gerik terkait Ahok akan dianggap busuk dan munafik. Gerakan Teman Ahok yang mengumpulkan 1 juta KTP dukungan jauh sebelum Pilkada di gelar, dituduh dapat dana dari sumber yang tidak bersih. Sampai sekarang tidak terbukti.

DAN BIARKANLAH KESEDIHAN BICARA


Vonis 2 tahun penjara begitu mengejutkan, bahkan bagi jaksa penuntut. Rasa simpati pun spontan keluar, menyeruak memenuhi udara, seperti wangi melati di musim hujan

Seperti seorang kriminal kelas berat, Ahok digiring dari ruang sidang langsung ke penjara. Ahok bernasib naas, ibarat jatuh lalu tertimpa tangga. Masa jabatan yang masih tersisa 5 bulan tak bisa lagi diterusi. Pupus di tengah jalan

Sunday, May 14, 2017

Ahok, Bibip, dan Pemilik Durian


Syahdan. Suatu sore yang hangat di pertigaan Toboli, Parigi Moutong, suasana seperti di sore-sore biasa. Para peziarah yang mengadakan perjalanan jauh singgah sejenak untuk melepas lelah sambil meneguk kopi atau mengunyah Lalampa Toboli. Lalampa Toboli memang sudah terkenal ke seantero propinsi kecil ini. Puluhan warung berjejer dipinggir jalan siap melayani peziarah.

Ahok, yang saat itu hendak pulang ke Palu dari kunjungan mencicipi Durian Parigi menepikan mobilnya di salah satu warung. Mobilnya terparkir tepat di belakang mobil Mitsubishi All New Pajero Sport warna putih.

Thursday, May 11, 2017

Ahok Sepertinya Sudah Menyadari Itu




Ahok sepertinya sudah menyadari itu.
Ia belum cocok buat Jakarta. Kesadaran inilah yang mungkin membuat dia sangat tenang menghadapi keputusan vonisnya. Ya, kemarin vonis Ahok dibacakan, ia harus mendekam di penjara selama 2 tahun karena menista agama Islam. Dengan begitu tuntas sudah rangkaian sidang Ahok dengan perkara penistaan agama.

Dengan kasus ini ia kalah dalam kontestasi Pilkada DKI bulan lalu, dengan kasus ini pula, hakim mengharuskan ia menjalani tahanan selama 2 tahun. Menghadapi kekalahan beruntun ini Ahok begitu tenang, bahkan sampai ia tiba di rutan Cipinang ia masih senyum di depan kamera.

Thursday, April 27, 2017

Anomaly Ahok



Perayaan Kekalahan Ahok yang gilang gemilang ternyata masih berlanjut hingga hari ini. Kabarnya karangan bunga masih terus berdatangan. Balai Kota sudah tidak bisa lagi menampung hingga kabarnya akan dipindahkan ke Monas.

Sementara diseberang sana pendukung lawan politik Ahok menuduh gerakan ini adalah “settingan”, beredar screenshot WA Ahok yang memesan semua karangan bunga itu.

Seperti biasanya Ahok bereaksi, menurutnya screenshot WA itu editan, bisa dilihat dari pengirimnya dan letak centang yang tidak tepat. "Lu baca saja capture-nya bikin palsu saja bodoh. Hijaunya kebaca dari siapa. Lu perhatiin betul-betul," katanya di Balai Kota DKI.

Politikus Gerindra tak kalah keras mengomentari bahwa gerakan bunga ini adalah pencintraan yang murahan.

Wow... Murahan...

Perayaan Kekalahan Paling Meriah


Rabu 19 April 2017, dari pagi hingga sore hari langit terlihat cerah. Hari itu Pilkada DKI putaran 2 yang mempertemukan pasangan Ahok-Djarot versus Anies-Sandi digelar. Baru hitungan jam setelah TPS Pilkada DKI di tutup, hitungan beberapa Quick Count menunjukkan Anies-Sandi unggul.

Tak berapa lama Ahok-Djarot menggelar jumpa pers. Tanpa panjang lebar, apalagi menunggu hitungan resmi KPU, Ahok langsung memberi selamat kepada pasangan Anies-Sandi.

Friday, April 21, 2017

Kartini Yang Ini Beda



Membaca buku “Panggil Aku Kartini Saja” karya Pram seolah kita menyingkap sejarah pulau Jawa, bahkan sejarah awal Indonesia dengan cara yang berbeda. Kartini yang dewasa ini hanya dikenal sebagai pejuang pendidikan dan perempuan atau dikenang lewat peragaan busana tradisional setahun sekali, ternyata jauh berbeda dengan ulasan Pram di buku ini.

“Sampai sedemikian jauh, Kartini disebut-sebut di berbagai hari peringatan lebih banyak sebagai tokoh mitos, bukan sebagai manusia biasa, yang sudah tentu mengurangi kebesaran manusia Kartini itu sendiri…” tulis Pram pada pengantar bukunya. Di tangan Pram, Kartini memang lebih hidup, lebih nyata, dengan segala ketulusan bahkan kepolosan pikirannya.

Wednesday, April 19, 2017

Daftar Janji Kampanye Anies-Sandi


Hari ini pencoblosan Pilkada DKI Putaran ke dua. Jakarta pasti sedang sibuk menyelenggarakan pesta demokrasinya.

Pelayanan di TPS belum lama ditutup. Hitung cepat pun baru saja dimulai. Dari pada tidak ada kerjaan menunggu hasil hitung cepat, mending kita baca-baca dulu. Ini sekedar bahan bacaan yang nantinya bisa dijadikan referensi untuk menagih saat para calon menjabat.

Daftar Janji Kampanye Ahok-Djarot


Hari ini pencoblosan Pilkada DKI Putaran ke dua. Jakarta pasti sedang sibuk menyelenggarakan pesta demokrasinya.

Pelayanan di TPS belum lama ditutup. Hitung cepat pun baru saja dimulai. Dari pada tidak ada kerjaan menunggu hasil hitung cepat, mending kita baca-baca dulu. Ini sekedar bahan bacaan yang nantinya bisa dijadikan referensi untuk menagih saat para calon menjabat.

Bang Sandi Yang Santun




Bagaimana pun, akal dan nurani saya tidak membenarkan pengusiran Djarot Saiful Hidayat di masjid Jami Al-Atiq, Tebet, Jakarta Selatan seusai shalat Jum’at. Ummat ini sudah melewati batas. Apa mereka pernah membaca Qur’an Surah Hud ayat 112.

Ali bin Abu Thalib pernah berkata “Musuh terbesar umat Islam bukanlah dari umat lain, tetapi kebodohan umat Islam sendiri”. Penyair WS Rendra dalam puisinya pun pernah menulis Negeri ini bagaikan rumput kering yang mudah terbakar”.

Tuesday, April 18, 2017

Berpihak Pada Akal Sehat





Banyak orang bahkan teman-teman saya sendiri mungkin bertanya, kenapa saya secara terang-terangan berpihak pada Ahok dalam Pilkada DKI. Keuntungan apa yang saya peroleh. Apa yang saya dapatkan dari pemihakkan itu.

Detik Terakhir





Menjelang hari pencoblosan Pilkada DKI, kejadian demi kejadian berlangsung. Setidaknya ada tiga kejadian penting dalam masa tenang ini. Mulai dari pengusiran Djarot dari masjid tempatnya shalat Jum’at, pengerahan massa dari luar Jakarta oleh pendukung Anies-Sandi, hingga penemuan sembako yang diduga milik pendukung Ahok-Djarot.

Wednesday, April 12, 2017

Wassalam




“Ini soal kadar keimanan” kawan saya berujar, terlihat serius.

Saya dan seorang teman lain, diam mendengar. Beberapa teman lain yang duduk agak berjarak juga terlihat diam tak berani bergabung dalam diskusi, maklum mereka masih aktif kuliah, sementara kami bertiga sudah bertahun-tahun meninggalkan bangku kuliah.

Ini kali pertama sejak beberapa tahun belakangan kami duduk bersama lagi, kopi darat istilah kerennya. Setelah selesai kuliah kami sibuk dengan urusan masa depan masing-masing.

Thursday, April 6, 2017

MENAKAR MEDIA: Dari Hoax Sampai Independensi




Setidaknya sejak Pemilu Presiden 2014 hingga sekarang istilah Hoax begitu trend di Indonesia. Persaingan politik yang panas menjadikan para pendukung capres melakukan berbagai hal untuk mengunggulkan calonnya, termasuk membuat berita bohong yang bisa menjatuhkan lawan atau menguntungkan calonnya.
Tak berhenti sampai di Hoax. Kepercayaan akan media pun terpecah. Banyak sindiran atau pernyataan yang mendiskreditkan salah satu media. Salah seorang teman bahkan pernah berkata, “Percaya MetroTV, percaya dua Tuhan!”

Wednesday, April 5, 2017

Pemimpin-pemimpin 4G


Kaderisasi pemimpin menurut saya tak ubahnya dengan pengembangan gadget. Keduanya berorientasi pada produk yang lebih efektif dan efisien. Lihat saja perkembangan gadget seperti telepon genggam atau handphone, mulai dari Nokia, Motorola, Ericson, Sony, Blackberry, Samsung, hingga Iphone.

Saat Steve Jobs merilis smartphone Apple pertamanya Iphone tahun 2007, dimulailah era baru industry smartphone. Orang-orang begitu kagum dengan smartphone layar sentuh, bisa dengar musik dan bisa konek internet. Saat itu Nokia dan Blackberry masih menguasai pasar Indonesia. Berselang 3 tahun Samsung merilis smartphone layar sentuh pertamanya tahun 2010 yakni Samsung Galaxy S.

Kesatria Gila Antara Arsuf dan London


Sebagian kita yang hidup hari ini mungkin masih bingung dengan kejadian di Arsuf lebih dari 800 tahun yang lalu. Ketika itu Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi atau lebih dikenal dengan nama Salahuddin al Ayyubi mengirim buah-buahan untuk Richard yang menderita sakit demam. Richard tak lain adalah Raja Inggris yang menjadi komandan tentara Salib untuk merebut kembali Jerusalem.

Kegalauan kita mungkin akan bertambah berat saat pria yang dikenal luas di dataran Eropa dengan nama Saladin ini kembali mengirim kuda khusus untuk Richard. Kuda itu dikirim untuk menggantikan kuda Richard gugur terkena panah.

Thursday, March 23, 2017

Murahnya Agamaku


Pilkada DKI Jakarta menjadi pertaruhan sakralitas agama. Agama dijadikan taruhan. Ketika Ahok menyatakan “…Dibohongi pake surat Al Maidah…” banyak orang yang beragama Islam marah.

Sementara Ahok menjadi tersangka penodaan agama, saya yang menemani teman main gaplek ingin menyoal tentang agama saya yang lagi turun harga. Mungkin lantaran dinodakan, mungkin juga karena ulah umatnya sendiri.

Wednesday, March 15, 2017

Saturday, March 11, 2017

Dikunjungi Raja, Jangan Ke-GR-an


Kemarin saya sebenarnya ingin menulis sisi lain dari kunjungan Raja Arab ke Indonesia, terlebih saat kunjungan presiden Yaman menghadiri KTT IORA 5 Maret lalu. Tapi karena euforia Raja Arab begitu heboh saya mengurungkan niat. Tapi kejadian kemarin membuat saya merasa harus membahas pasal itu.

Raja Salman boleh jadi datang ke Indonesia untuk liburan sambil berinvestasi. Kita juga boleh dong menyambut dengan suka cita. Namanya juga tamu, bawa uang lagi. Tapi perlu diingat bahwa raja Salman bukanlah simbol Islam, sama sekali bukan. Dia hanyalah representasi dari klan keluarga Saud yang saat ini menguasai wilayah Arab sejak 270an tahun lalu.

Monday, March 6, 2017

Kursus Ego ala Jokowi



Jokowi memberi pelajaran penting bagi Negara Arab yang dikuasai klan keluarga Saudi. Saat menyambut keluarga raja yang kaya raya tersebut Jokowi rela kehujanan asalkan tamunya yang sudah uzur bisa nyaman. Suatu hal yang jarang dilakukan seorang pemimpin sebab ego pemimpin biasanya akan memanfaatkan bawahannya untuk melakukan hal-hal teknis, seolah itu hal yang hina jika ia lakukan sendiri.

Saturday, February 4, 2017

Perbanyaklah Yoga Pak BEYE



Terus terang saya merasa sedih melihat pak Beye curhat di tipi kemarin. Seorang mantan Presiden curhat seperti itu, saya tidak sanggup melihatnya. Saya kira pak Beye sudah belajar dari pengalaman sebelumnya, bahwa semakin anda curhat, semakin anda di bully. Ternyata pak Beye masih belum belajar juga.

Thursday, February 2, 2017

Saya Suka Ahok. Itu Saja!





Iya, rasa-rasanya memang saya suka gayanya Ahok. Ini persoalan suka, bukan mendukung. Dalam konteks Pilkada Jakarta tidak ada bedanya saya mendukung atau tidak, selama alamat tinggal di KTP saya di Palu. Enaknya jadi orang luar, bebas saja mau beropini apa. Asik kan.

Wednesday, February 1, 2017

Tolong, Jangan Terlalu Keras Pada MUI dan FPI Kawan!



Saya serius menulis judul saya di atas. Akhir-akhir ini saya agak prihatin dengan anggota dan simpatisan MUI dan FPI. Kemarin mereka dengan garang turun ke jalan, berteriak lantang bak panglima gagah berani di medan tempur. Lihat saja aksi 411, 212, dan aksi-aksi lain dengan format-format angka yang unik dan kreatif. Bersama Imam Besar, mereka sukses besar.

Tuesday, January 31, 2017

Gus Mus dan 'Kepala'



Salam Alaika Gus

Beberapa hari tidak menyambangi internet ternyata membuat saya ketinggalan banyak informasi. Ada info pesawat tim sepak bola Brazil yang jatuh, ada moratorium Ujian Nasional, ada angka kapak Naga Geni 212. Tapi yang paling buat saya kaget pas tahu ada orang yang tega mencaci kiyai sekelas anda Gus.

Masa harus anda?