Terus terang saya merasa sedih melihat pak Beye curhat di tipi kemarin. Seorang mantan Presiden curhat seperti itu, saya tidak sanggup melihatnya. Saya kira pak Beye sudah belajar dari pengalaman sebelumnya, bahwa semakin anda curhat, semakin anda di bully. Ternyata pak Beye masih belum belajar juga.
Pak Beye merasa risih dengan kabar di pengadilan Ahok bergulir isu penyadapan
terhadap telpon pak Beye. Pak Beye ingin ini diusut tuntas, bahwa hak privasi
pak Beye sudah dilanggar. Pak Beye bahkan meminta Presiden Jokowi menuntaskan kasus
penyadapan ini.
Tolonglah pak
Beye. Dalam sidang itu kan Pak Maruf Amin menyatakan tidak pernah berhubungan
dengan anda, terus kenapa anda malah mengaku disadap. Apa itu berarti percakapan
itu memang ada dan pak Maruf berbohong.
Terus pak
Beye juga curhat belakangan ini sering kena fitnah. Katanya menjadi aktor di balakang
layar, dan mendanai aksi massa yang turun demo. Olehnya pak Beye ingin
menjelaskan fitnah tersebut pada Presiden Jokowi.
Tolonglah pak
Beye, itu kan hoax yang beredar, tidak jauh beda dengan gambar ular raksasa di
pedalaman Kalimantan, atau foto awan berdoa, atau klik like dan ketik “46” lihat apa
yang terjadi. Itu hoax, pak Beye sendiri kan bilang itu hoax. Tolonglah, saya
itu kasihan melihat bapak, bawaannya mewek terus.
Kalau bapak
merasa tidak bersalah ya tidak usah digubris. Apalagi minta Jokowi turun
tangan, malu-maluin kata orang Jakarta.
Apa pernah Jokowi menyinggung fitnah tentang pak Beye. Tidak kan, karena itu
hoax, menanggapi itu dengan serius sama saja kita termakan hoax.
Terus pak
Beye juga curhat, katanya ketemu Jokowi susah, katanya ada yang menghalangi. Tolonglah
pak, kasihan nama baik anda. Jangan terlalu Baper.
Contohlah mantan presiden lain, kalau mau ketemu, ya langsung saja ke Istana. Lihat
saja pak Habibi dan pak Try Sutrisno mantan wakil presiden, mereka mengajukan permohonan audiens dan langsung ditanggapi.Gampang toh, iya toh.
Contohilah para mantan yang tidak banyak komen di ruang publik. Mereka menjaga
kehormatannya, mereka pernah merasakan jadi presiden. Johan Budi, Jubir Istana kan sudah bilang, Jokowi tidak pernah
menolak kunjungan atau dialog dengan pejabat Negara, apalagi anda mantan
presiden. Anda itu mantan presiden loh Pak. Sedangkan mantan napi seperti
Antasari Azhar saja bisa, kenapa bapak tidak.
Atau bapak yang
sungkan, jaim, tidak mau berinisiatif
duluan. Ah sudahlah pak, saya rasa anda bukan lagi anak semester 1, kalau sudah
jadi mantan, bawaannya baper. Mau ketemuan
saja ribetnya minta ampun. Sementara doski
sendiri biasa-biasa saja. Ayolah pak, Cinta saja mau korban perasaan saat
ketemu Rangga di warung kopi.
Terus terang
saya merasa sedih melihat situasi anda saat ini pak Beye. Jangan sampai orang
jadi beranggapan ini strategi playing
victim anda lagi dalam menarik simpati untuk ananda tersayang. Dulu strategi itu
masih efektif, tapi sepertinya sekarang tidak lagi pak.
Kalau bapak
terus-terusan baper seperti itu, apa boleh
bikin, saya akan menyarankan banyak-banyak berzikir pak, tenangkan diri, ini
sudah bukan masa anda lagi. Kalau perlu ambil kursus privat untuk Yoga, katanya
itu bisa membuat tidur pulas, meningkatkan kebahagiaan, dan memperpanjang usia.
___
Palu, 4 Februari 2017
Gambar dari singindo.com