Jokowi memberi pelajaran penting bagi Negara Arab yang dikuasai klan keluarga Saudi. Saat menyambut keluarga raja yang kaya raya tersebut Jokowi rela kehujanan asalkan tamunya yang sudah uzur bisa nyaman. Suatu hal yang jarang dilakukan seorang pemimpin sebab ego pemimpin biasanya akan memanfaatkan bawahannya untuk melakukan hal-hal teknis, seolah itu hal yang hina jika ia lakukan sendiri.
Saat makan bersama Jokowi juga tak canggung-canggung membuat
Vlog dengan merekam aktifitasnya
bersama sang raja menggunakan HP pribadinya. Ini hal mengejutkan, sebab banyak
orang yang menganggap hal konyol seperti ini tak pantas dilakukan seorang
pemimpin apalagi bersama seorang raja. Tapi ia melakukannya. Dari jejeran nama
mantan presiden RI, mungkin cuma Soekarno dan Gus Dur yang cukup gila untuk mau
melakukan hal serupa.
Puncaknya saat penanaman pohon di Istana Negara sebagai simbol
hubungan RI-Arab Saudi. Ketika sampai di depan lubang penanaman, Jokowi spontan
berinisiatif mengangkat sendiri pohon yang akan ditanam kedalam lubang. Hal ini
membuat Paspamres panik dan berlari untuk menolong, sementara Raja Salman
menyaksikan kejadian ini di depan matanya.
Ada banyak hal memang yang mengiringi kedatangan raja Saudi,
ada perubahan orientasi ekonomi dunia termasuk Arab Saudi, ada investasi
triliunan, ada promosi wisata, ada perbaikan hubungan baik. Tapi saya lebih
tertarik melihat tingkah Jokowi dalam menyambut raja Salman.
Sebagian mungkin berpendapat Jokowi terlalu lebay, atau
Jokowi melakukan itu demi uang triliunan. Terserahlah, yang jelas dalam perkembangan
ekonomi global kekinian, Indonesia menjadi Negara penting di mata Arab Saudi,
jika tidak dikatakan Saudi butuh Indonesia.
Lagi pula Jokowi bukan hanya kali ini bertingkah “konyol”.
Kita tentu masih ingat bagaimana ia melakukan kunjungan tugas menggunakan
sarung, ikut lomba panahan atau aksi memegang payung sendiri yang sempat heboh. Bagi presiden yang dulu disebut ndeso ini, hal tersebut biasa saja. Saudi bahkan bisa belajar dari Jokowi, bahwa
ego seorang pemimpin tak lantas membuatnya menjadi orang yang suka ngebosi, perintah sana-sini, tunjuk
sana-sini seperti lirik lagu Raja milik Rif.
Toh, nabi Muhammad juga memuliakan tamunya, menjahit sendiri pakaiannya yang
robek dan sering turun kedapur membantu istrinya memasak. Toh juga khalifah
Umar bin Khattab memikul sendiri sekarung gandum untuk keluarga miskin yang
kelaparan.
Melihat Jokowi saya teringat Gud Dur, sepertinya dua tokoh
ini semakin mirip. Sama-sama nyentrik. Gus Dur nyentrik dengan kebijakan dan
pernyataanya, sedang Jokowi meski tidak secerewet Gus Dur, ia nyentrik dengan
kebijakan dan tingkah lakunya.
Salute Pak!
Setidaknya anda telah mencoba mengenalkan Indonesia, menunjukkan bagaimana menjadi pemimpin di negara demokrasi kepada keluarga kerajaan.
Kursus yang hebat.
Setidaknya anda telah mencoba mengenalkan Indonesia, menunjukkan bagaimana menjadi pemimpin di negara demokrasi kepada keluarga kerajaan.
Kursus yang hebat.
Meskipun tidak punya basic pendidikan, anda telah menerapkan
pembelajaran metode demonstrasi dengan sangat baik tanpa menggurui.
SALUTE
Palu, 6 Maret 2017