Thursday, April 27, 2017

Anomaly Ahok



Perayaan Kekalahan Ahok yang gilang gemilang ternyata masih berlanjut hingga hari ini. Kabarnya karangan bunga masih terus berdatangan. Balai Kota sudah tidak bisa lagi menampung hingga kabarnya akan dipindahkan ke Monas.

Sementara diseberang sana pendukung lawan politik Ahok menuduh gerakan ini adalah “settingan”, beredar screenshot WA Ahok yang memesan semua karangan bunga itu.

Seperti biasanya Ahok bereaksi, menurutnya screenshot WA itu editan, bisa dilihat dari pengirimnya dan letak centang yang tidak tepat. "Lu baca saja capture-nya bikin palsu saja bodoh. Hijaunya kebaca dari siapa. Lu perhatiin betul-betul," katanya di Balai Kota DKI.

Politikus Gerindra tak kalah keras mengomentari bahwa gerakan bunga ini adalah pencintraan yang murahan.

Wow... Murahan...

Perayaan Kekalahan Paling Meriah


Rabu 19 April 2017, dari pagi hingga sore hari langit terlihat cerah. Hari itu Pilkada DKI putaran 2 yang mempertemukan pasangan Ahok-Djarot versus Anies-Sandi digelar. Baru hitungan jam setelah TPS Pilkada DKI di tutup, hitungan beberapa Quick Count menunjukkan Anies-Sandi unggul.

Tak berapa lama Ahok-Djarot menggelar jumpa pers. Tanpa panjang lebar, apalagi menunggu hitungan resmi KPU, Ahok langsung memberi selamat kepada pasangan Anies-Sandi.

Friday, April 21, 2017

Kartini Yang Ini Beda



Membaca buku “Panggil Aku Kartini Saja” karya Pram seolah kita menyingkap sejarah pulau Jawa, bahkan sejarah awal Indonesia dengan cara yang berbeda. Kartini yang dewasa ini hanya dikenal sebagai pejuang pendidikan dan perempuan atau dikenang lewat peragaan busana tradisional setahun sekali, ternyata jauh berbeda dengan ulasan Pram di buku ini.

“Sampai sedemikian jauh, Kartini disebut-sebut di berbagai hari peringatan lebih banyak sebagai tokoh mitos, bukan sebagai manusia biasa, yang sudah tentu mengurangi kebesaran manusia Kartini itu sendiri…” tulis Pram pada pengantar bukunya. Di tangan Pram, Kartini memang lebih hidup, lebih nyata, dengan segala ketulusan bahkan kepolosan pikirannya.

Wednesday, April 19, 2017

Daftar Janji Kampanye Anies-Sandi


Hari ini pencoblosan Pilkada DKI Putaran ke dua. Jakarta pasti sedang sibuk menyelenggarakan pesta demokrasinya.

Pelayanan di TPS belum lama ditutup. Hitung cepat pun baru saja dimulai. Dari pada tidak ada kerjaan menunggu hasil hitung cepat, mending kita baca-baca dulu. Ini sekedar bahan bacaan yang nantinya bisa dijadikan referensi untuk menagih saat para calon menjabat.

Daftar Janji Kampanye Ahok-Djarot


Hari ini pencoblosan Pilkada DKI Putaran ke dua. Jakarta pasti sedang sibuk menyelenggarakan pesta demokrasinya.

Pelayanan di TPS belum lama ditutup. Hitung cepat pun baru saja dimulai. Dari pada tidak ada kerjaan menunggu hasil hitung cepat, mending kita baca-baca dulu. Ini sekedar bahan bacaan yang nantinya bisa dijadikan referensi untuk menagih saat para calon menjabat.

Bang Sandi Yang Santun




Bagaimana pun, akal dan nurani saya tidak membenarkan pengusiran Djarot Saiful Hidayat di masjid Jami Al-Atiq, Tebet, Jakarta Selatan seusai shalat Jum’at. Ummat ini sudah melewati batas. Apa mereka pernah membaca Qur’an Surah Hud ayat 112.

Ali bin Abu Thalib pernah berkata “Musuh terbesar umat Islam bukanlah dari umat lain, tetapi kebodohan umat Islam sendiri”. Penyair WS Rendra dalam puisinya pun pernah menulis Negeri ini bagaikan rumput kering yang mudah terbakar”.

Tuesday, April 18, 2017

Berpihak Pada Akal Sehat





Banyak orang bahkan teman-teman saya sendiri mungkin bertanya, kenapa saya secara terang-terangan berpihak pada Ahok dalam Pilkada DKI. Keuntungan apa yang saya peroleh. Apa yang saya dapatkan dari pemihakkan itu.

Detik Terakhir





Menjelang hari pencoblosan Pilkada DKI, kejadian demi kejadian berlangsung. Setidaknya ada tiga kejadian penting dalam masa tenang ini. Mulai dari pengusiran Djarot dari masjid tempatnya shalat Jum’at, pengerahan massa dari luar Jakarta oleh pendukung Anies-Sandi, hingga penemuan sembako yang diduga milik pendukung Ahok-Djarot.

Wednesday, April 12, 2017

Wassalam




“Ini soal kadar keimanan” kawan saya berujar, terlihat serius.

Saya dan seorang teman lain, diam mendengar. Beberapa teman lain yang duduk agak berjarak juga terlihat diam tak berani bergabung dalam diskusi, maklum mereka masih aktif kuliah, sementara kami bertiga sudah bertahun-tahun meninggalkan bangku kuliah.

Ini kali pertama sejak beberapa tahun belakangan kami duduk bersama lagi, kopi darat istilah kerennya. Setelah selesai kuliah kami sibuk dengan urusan masa depan masing-masing.

Thursday, April 6, 2017

MENAKAR MEDIA: Dari Hoax Sampai Independensi




Setidaknya sejak Pemilu Presiden 2014 hingga sekarang istilah Hoax begitu trend di Indonesia. Persaingan politik yang panas menjadikan para pendukung capres melakukan berbagai hal untuk mengunggulkan calonnya, termasuk membuat berita bohong yang bisa menjatuhkan lawan atau menguntungkan calonnya.
Tak berhenti sampai di Hoax. Kepercayaan akan media pun terpecah. Banyak sindiran atau pernyataan yang mendiskreditkan salah satu media. Salah seorang teman bahkan pernah berkata, “Percaya MetroTV, percaya dua Tuhan!”

Wednesday, April 5, 2017

Pemimpin-pemimpin 4G


Kaderisasi pemimpin menurut saya tak ubahnya dengan pengembangan gadget. Keduanya berorientasi pada produk yang lebih efektif dan efisien. Lihat saja perkembangan gadget seperti telepon genggam atau handphone, mulai dari Nokia, Motorola, Ericson, Sony, Blackberry, Samsung, hingga Iphone.

Saat Steve Jobs merilis smartphone Apple pertamanya Iphone tahun 2007, dimulailah era baru industry smartphone. Orang-orang begitu kagum dengan smartphone layar sentuh, bisa dengar musik dan bisa konek internet. Saat itu Nokia dan Blackberry masih menguasai pasar Indonesia. Berselang 3 tahun Samsung merilis smartphone layar sentuh pertamanya tahun 2010 yakni Samsung Galaxy S.

Kesatria Gila Antara Arsuf dan London


Sebagian kita yang hidup hari ini mungkin masih bingung dengan kejadian di Arsuf lebih dari 800 tahun yang lalu. Ketika itu Yusuf bin Najmuddin al-Ayyubi atau lebih dikenal dengan nama Salahuddin al Ayyubi mengirim buah-buahan untuk Richard yang menderita sakit demam. Richard tak lain adalah Raja Inggris yang menjadi komandan tentara Salib untuk merebut kembali Jerusalem.

Kegalauan kita mungkin akan bertambah berat saat pria yang dikenal luas di dataran Eropa dengan nama Saladin ini kembali mengirim kuda khusus untuk Richard. Kuda itu dikirim untuk menggantikan kuda Richard gugur terkena panah.