Thursday, March 31, 2016

Film dan Momentum


Topik saya kali ini adalah Film. Kenapa baru ditulis sekarang, bukankah dalam blog ini ada kolom khusus untuk film yang sudah berisi beberapa tulisan?

Kenapa sekarang. Karena saya hanya ingin mencocok-cocokkan momen saja. Seperti kebiasaan buruk saya selama ini, ide tulisan berhamburan dan berlari bebas tanpa ada keinginan kuat untuk mengikatnya dalam bentuk tulisan. Momen masih menjadi salah satu cara saya untuk mendongkrak semangat menangkap kembali dan mengikat ide-ide itu.

Film menurut Wikipedia adalah “gambar-hidup, juga sering disebut movie (pelesetan untuk frasa moving picture, 'gambar bergerak').” Wikipedia juga membahas tentang ragam genre – atau aliran atau bahasa sufinya tarekat – dalam film. Namun saya tidak tertarik membahas itu.

Wednesday, March 30, 2016

KOMUNIKASI YANG BIJAK: Antara Plato dan gelas-gelas kopi


“Wise men speak because they have something to say; Fools because they have to say something.” Saya tertarik memulai catatan ini dengan kutipan dari filsuf Yunani ternama Plato. Artinya kurang lebih seperti ini: Orang bijak berbicara karena ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan; orang bodoh bicara hanya karena ingin mengatakan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia dua kalimat ini mungkin sulit dibedakan, namun dalam konteks bahasa Inggris bias diartikan bahwa orang bodoh berbicara tidak mementingkan isi penyampaiannya, tapi hanya karena ia ingin berbicara saja.

Kutipan Plato di atas, menarik untuk dilihat dari kaca mata komunikasi. Kaitannya dengan apa yang saya akan bahas mungkin tidak terhubung secara langsung. Namun agar terlihat sedikit keren, saya tetap ingin mengutipnya. Apakah saya termasuk bijak atau bodoh, tergantung bagaimana pembaca melihatnya.

Awal Perkenalan Hingga Terseret


Awal milenium ketiga ini memang menjadi suatu yang spesial setidaknya bagi masyarakat Indonesia. Di era ini lonjakan teknologi informasi dan teknologi digital begitu jauh. Memasuki akhir dekade pertama Apple meluncurkan handphone pintarnya yang di Indonesia disusul Blackberry, Samsung dan beberapa brand lain.

Teknologi informasi juga menggeliat. Internet sudah bukan barang mahal dan eksklusif lagi. Hadirnya sosial media seperti facebook dan twitter menggantikan friendster pendahulunya semakin memeriahkan perayaan pesta kebebasan informasi. Kondisi ini semakin membuka mata masyarakat bahwa hal yang dulunya masih dibayang-bayangkan sudah hadir di depan mata. Dulu saya sendiri masih sebatas membayangkan saat orang berkata “Kecelakaan di Amerika atau kebakaran di Eropa hanya dalam hitungan detik sudah bisa kita ketahui di Indonesia.”