Friday, September 30, 2016

Teori Bumi Datar dan Reaksi Curva Sud



Pertengahan bulan Juli lalu saya bertemu mahasiswi asal Jakarta saat berkunjung ke Yayasan Merah Putih. Namanya Mutiara, ia adalah anak seorang budayawan Mohamad Sobary. Mahasiswi Universitas Indonesia jurusan Filsafat ini membawa setumpuk buku sumbangan untuk Skola Lipu, sekolah alternatif komunitas adat Tau Taa Wana di pedalaman Morowali utara.

Diantara buku-buku itu saya memilih buku komik biografi Plato, Isaac Newton, dan Galileo Galilei untuk dipinjam sebelum sampai di tangan anak-anak Tau Taa Wana. Niat membaca buku ini sebenarnya hanya untuk bernostalgia lagi. Merivew kembali kenangan saat kuliah, dimana tokoh-tokoh filsuf dan ilmuan besar lainnya sering menjadi inspirasi atau sekedar menjadi pelarian saat tagihan di kantin sudah menumpuk.

Satu bulan setelah pertemuan saya dengan Mutiara, isu Flat Earth (FE) menjadi viral di media sosial dan sampai kepada saya. Pasti pekerjaan orang iseng, pikir saya. Menemukan orang yang percaya bumi itu datar hari ini, bagi saya sama dengan menemukan Mukjizat.

Saturday, September 3, 2016

Idiot!


Rudi masuki ke mobil audi dan duduk di jok empuk berbalut kulit Autoleder, mewah dan elegan. Sangat cocok dengan setelan jas yang ia kenakan. Memang selalu begitu.