Tuesday, June 20, 2017

INI YANG HARUS DILAKUKAN AMERIKA JIKA INGIN MENGUASAI ISLAM




Saya sempat berpikir bagaimana seandainya saya lahir di Amerika, sebagai warga negara Amerika, dan berkeyakinan Amerikalah negara paling rasional di muka bumi ini, seperti juga saat ini saya berpikir Indonesialah negara paling nyaman dan masuk akal untuk ditinggali.

Pasti akan keren. Saya tidak perlu repot lagi menghabiskan 6 tahun belajar bahasa Inggris di sekolah formal tanpa bisa mengatakan “Kau ini dari mana saja, saya sudah dari tadi ta putar-putar ba cari” dalam bahasa Inggris. 

QATAR MENJELMA CHOW YUN FAT



Qatar menjadi trend berbincangan internasional baru-baru ini. Sebabnya, Negara Tanjung yang luasnya setara dua kali pulau Bali ini tiba-tiba diboikot oleh Negara tetangganya. Aksi boikot ini tidak sesederhana konflik Indonesia-Australia, apalah lagi Indonesia-Malaysia, sebab di Timur Tengah, konflik sekecil apapun bisa berdampak global. Makin seringnya topik Qatar disenggol dalam berbagai pembicaraan membuat saya tertarik untuk menuliskannya dalam kaca mata awam saya yang serba minus.

Timur Tengah adalah labirin kepentingan, itulah yang muncul di kaca mata minus saya yang bulat sempurna dengan gagang besi yang ramping. Tanpa kejelian dan panduan arah yang konsisten, kita mestilah mudah terjebak dalam labirin yang rumit dan sulit untuk diurai ini. Untuk itu tulisan Timur Tengah saya yang pertama, meski dengan kaca mata yang juga minus, mungkin bisa digunakan sebagai titik awal tabayyun.



Monday, June 19, 2017

KITA




Denting gelas itu masih terngiang di telingaku.

“Searah atau berlawanan jarum jam akan menentukan rasa” katamu dalam canda yang hanya kita yang mengerti. Dan majelis pun digelar, dalam gelap malam, dalam riuh serangga, dalam kepulan asap, dalam pekatnya kafein.

Friday, June 9, 2017

DEJAVU RIZIEQ SHIHAB




Hari ini pendukung Rizieq Shihab melakukan aksi 96 bertemakan “Bela Ulama” di Masjid Istiqlal, Jakarta. Mereka menamakan diri Alumni 212. Menarik bukan? Ah, mereka memang paling ahli mencomot-comot istilah dan mencari-cari nomor cantik. Tidak terbayang kalau angkanya “69” maka balik-membaliklah semuanya..
Hehe…

Monday, June 5, 2017

DONGENG MENJELANG MAGRIB


Kami duduk bersila di atas lantai bambu yang dingin. Batang-batang bambunya halus dan licin seperti di pernis, tanda terlalu sering bersentuhan dengan kulit manusia. Dalam pondok sederhana tanpa dinding ini kami duduk menghadap Tata panggilan akrab kami untuk seorang tua pengajar pondok pesantren di kampung tetangga. Pondok ini ia yang buat dan terletak di samping rumahnya, di bawah rindang pepohonan.

Tata adalah seorang ulama terpandang di kampung kami. Ia tinggal bersama anak perempuannya yang tak kunjung menikah. Kami sering memanggilnya tante Sani. Seperti ayahnya, tante Sani sangat suka dengan anak-anak seusia kami. Saat Tata mendongeng pada kami, ia selalu menyuguhi kopi dan gorengan, kadang juga ubi rebus. Anak Tata yang lain sudah menikah. Ada yang tinggal di luar kota, ada pula di kampung lain yang jaraknya jauh dari sini.

Saturday, June 3, 2017

RAMAI RAMAI PERSEKUSI


Entah kenapa puasa kali ini agak berbeda, terutama bagi mereka yang saban hari atau saban minggu mengakses internet. Banyak kegaduhan disana. Kegaduhan korupsi masih biasa, negeri ini sudah terlalu biasa hidup dengan kegaduhan korupsi. Tapi yang mengganggu bulan suci ini adalah kegaduhan politik yang membawa nama agama.

Tahun lalu sebenarnya ada juga beberapa kegaduhan seperti sweeping warung makan, tapi kegaduhannya tidak se-massif ini. Internet sepertinya sesak dengan kehebohan agama. Situs berita memuat sentimen-sentimen agama. Di media sosial, ujaran kebencian betah nangkring di halaman-halaman utama. Satu ujaran tenggelam, ujaran lain muncul, begitu seterusnya.