Sunday, August 22, 2021

AGUSTUS 2021 TALIBAN MENANG, LALU SELANJUTNYA?

ISI-Pakistan dan Taliban-Afganistan


Dalam diskusi ngalor ngidul salah seorang teman bertanya, “bagaimana selanjutnya?”. Untuk pertanyaan seserius itu tentu kita tidak punya kapasitas untuk menjawab serius. Tapi karna diskusinya cuma sekedar hobi saja, tidak mengapalah kita mengurai sekenanya saja.

Meski untuk jawaban sekenanya, tetap saja pertanyaan ini sulit untuk dijawab. Para pejuang Taliban adalah hasil pengkaderan Amerika bersama Inggris dibantu oleh Pakistan (ISI) untuk melawan Uni Soviet tahun 1979-1989, kolaborasi harmonis mereka berhasil membuat Uni Soviet kalah dan malu. Amerika berkeinginan agar saingan utamanya ini kalah dan lemah karna 4 tahun sebelumnya mereka kalah dan malu juga di Vietnam. Inggirs punya kepentingan balas dendam karna tahun 1919 Inggris kalah dari Afganistan karna bantuan Uni Soviet. Begitulah ribetnya kepentingan demi kepentingan dalam geopolitik internasional.

Informasi intelejen Amerika bahkan mencatat bahwa Amerika sengaja memancing Uni Soviet untuk berperang di Afganistan. Uni Soviet meninggalkan Afganistan tahun 1989, lalu dua tahun sesudahnya yakni 1991 kekuatan terbesar dunia ini runtuh, jadilah Amerika satu-satunya negara Super Power yang besar dari segi wilayah, kuat di sisi militer, dan berpengaruh dalam diplomasi internasional.

Jadi, Taliban itu produk Amerika bersama sekutunya.

Saturday, August 21, 2021

AFGANISTAN DAN PERANGNYA

Tensi konflik yang memanas di Afganistan beberapa hari ini menjadi momentum untuk mengulik negeri para Mujahid yang sering masuk dalam film Hollywood Amerika ini. Afganistan pada pembahasan Timur Tengah sering saya pisahkan sebab secara geografis dan pengaruh, beberapa dekade terakhir negara ini agak berjarak dengan Timur Tengah. 

Afganistan berbeda dengan Mesir yang meski berada di Afrika sangat berpengaruh ke geopolitik Timur Tengah karna berbatasan langsung dengan Palestina. Meski begitu Afganistan juga berpengaruh terhadap geopolitik antara India, Pakistan, dan Iran. Sejak Iran menjadi salah satu aktor penentu konstalasi di Timur Tengah, maka Afganistan secara tidak langsung juga berpengaruh di kawasan ini.

MELAWAN INGGRIS

Sejak awal Afganistan sudah menjadi wilayah incaran Imperium Britania (Inggris). Hal ini bisa terlihat dari Perang Inggris - Afganistan hingga 3 jilid. 

Wednesday, August 4, 2021

HABIB SAGGAF DAN KAUM ORI


Akhirnya sepak terjang kaum ORI menjadi polemik juga di kota Palu setelah komen salah satu dari mereka yang mensyukuri kematian Habib Sayid Saggaf bin Muhammad bin Idrus bin Salim Aljufri di Facebook.

Friday, January 15, 2021

LOGIKA PEMBUNUH DAN PENGINGKARAN



Greta Thunberg muncul dari sudut antah berantah, menjadi viral dan menginspirasi jutaan orang dari ratusan negara. Setelah sekian lama para ilmuan, peneliti, dan pakar klimatologi berteriak tentang Perubahan Iklim yang berjalan terlalu cepat tanpa respon yang baik, tiba-tiba di pertengahan tahun 2018 seorang anak umur 15 tahun bergerak. Ia memulai gerakannya dengan bolos sekolah setiap hari Jumat dan duduk di luar gedung Parlemen Swedia membawa poster bertuliskan Skolstrejk för klimatet. 

Aksi inilah yang melahirkan gerakan Friday for Future lalu memicu gelombang besar kesadaran kaum muda secara global.

Mewakili aspirasi generasinya, Greta menghentak forum PBB yakni UN Action Climate Summit di New York, September 2019 lewat ungkapan terkenalnya How Dare You. Ungkapan ini ia keluarkan dua bulan menjelang COP 25 di Madrid, Spanyol. 

Di luar gedung pertemuan, diperkirakan ada 4 juta orang di 150 negara turun ke jalan mendukung perjuangan Greta selama beberapa hari.

Wednesday, January 13, 2021

IRONI EPIK PERADABAN



Saya mendapat pengetahuan tentang Perubahan Iklim (Climate Change) saat menyusun Fokus, rubrik utama di majalah SILO milik Yayasan Merah Putih, Sulawesi Tengah edisi September 2010, sekitar 10 tahun lalu. Fokus utama saat itu adalah pelaksanaan program REDD, sebuah inisiatif global yang bertujuan mengurangi emisi berbahaya di atmosfir bumi dan mengurangi penyusutan area hutan terutama di negara-negara tropis seperti Indonesia dan Brazil. Saya bersyukur bisa bertemu dan mewawancarai langsung Marcus Colchester, Direktur Forest Peoples Programe yang berbasis di Inggris saat berkunjung ke Sulawesi Tengah.

Reducing Emision from Deforestration and Forest Degradation (REDD) adalah kesepakatan global yang muncul pada COP 13 di Bali tahun 2007. COP sendiri merupakan singkatan dari Conference of the Parties yakni pertemuan tahunan kerangka kerja PBB untuk perubahan iklim. Tahun 2010 saat saya menulis untuk majalah SILO, program REDD baru akan melakukan persiapan pelaksanaan pilot project yang salah satu wilayahnya adalah Sulawesi Tengah.