Tuesday, May 30, 2017

KHILAFAH DISUATU SENJA


Langit timur mulai membias warna merah jingga. Aku duduk di teras rumah, banyak hal menggelayut dibenakku. Waktu menjelang senja selalu menghadirkan suasana hangat, romantis, bahkan religi. Maka, di awal senja ini kuputuskan untuk berkhayal.

Aku membayangkan sebuah negeri yang aman, dan damai. Penduduknya sejahterah karena pemimpinnya bijak lagi adil.

Friday, May 26, 2017

[Bahaya] UTOPIA KHILAFAH DAN KOMUNIS


Pernah suatu ketika di ruang baca perpustakaan Lembaga Pers Mahasiswa FKIP Universitas Tadulako, satu orang mahasiswa tiba-tiba bertanya pendapat saya tentang komunis. Mereka semuanya berempat, salah satunya mantan orang penting di lembaga eksekutif Universitas. Saya tahu mereka adalah aktivis mahasiswa yang kalau bukan berhaluan kiri, pasti kanan. Agak susah menemukan aktivis mahasiswa yang moderat.

“Komunis itu cita-citanya baik, saking baiknya itu menjadi sangat utopis, seperti juga Khilafah.” Sepertinya mereka kaget dengan jawaban saya, dan diskusi pun berlanjut lebih seru, meski ujungnya mengambang - khas diskusi mahasiswa pada umumnya.

Wednesday, May 24, 2017

HABIB "R"


HABIB: Denger-denger ente cabut banding Hok?

AHOK: Iya Bib, gua dah capek, ntar pada ribut lagi. Mending tenang ajalah semua, kan skrang dah mau bulan puasa.

HABIB: Gitu dong Hok, jangan dengerin tuh fakar FeBeBe (PBB) yg mau mau belain ente. Itu namanya intervensi kedaulatan negara. Masa hukum kita mau diatur.

Monday, May 15, 2017

AHOK YANG TETAP DIBENCI


Bagi lawan politik, Ahok tetaplah lawan yang berbahaya meski kalah Pilkada dan masuk penjara. Bagi mereka yang benci, Ahok tetaplah pendosa, antek asing, kafir, dan harus dibenci bagaimana pun kondisinya.

Situasi ini membuat segala gerak gerik terkait Ahok akan dianggap busuk dan munafik. Gerakan Teman Ahok yang mengumpulkan 1 juta KTP dukungan jauh sebelum Pilkada di gelar, dituduh dapat dana dari sumber yang tidak bersih. Sampai sekarang tidak terbukti.

DAN BIARKANLAH KESEDIHAN BICARA


Vonis 2 tahun penjara begitu mengejutkan, bahkan bagi jaksa penuntut. Rasa simpati pun spontan keluar, menyeruak memenuhi udara, seperti wangi melati di musim hujan

Seperti seorang kriminal kelas berat, Ahok digiring dari ruang sidang langsung ke penjara. Ahok bernasib naas, ibarat jatuh lalu tertimpa tangga. Masa jabatan yang masih tersisa 5 bulan tak bisa lagi diterusi. Pupus di tengah jalan

Sunday, May 14, 2017

Ahok, Bibip, dan Pemilik Durian


Syahdan. Suatu sore yang hangat di pertigaan Toboli, Parigi Moutong, suasana seperti di sore-sore biasa. Para peziarah yang mengadakan perjalanan jauh singgah sejenak untuk melepas lelah sambil meneguk kopi atau mengunyah Lalampa Toboli. Lalampa Toboli memang sudah terkenal ke seantero propinsi kecil ini. Puluhan warung berjejer dipinggir jalan siap melayani peziarah.

Ahok, yang saat itu hendak pulang ke Palu dari kunjungan mencicipi Durian Parigi menepikan mobilnya di salah satu warung. Mobilnya terparkir tepat di belakang mobil Mitsubishi All New Pajero Sport warna putih.

Thursday, May 11, 2017

Ahok Sepertinya Sudah Menyadari Itu




Ahok sepertinya sudah menyadari itu.
Ia belum cocok buat Jakarta. Kesadaran inilah yang mungkin membuat dia sangat tenang menghadapi keputusan vonisnya. Ya, kemarin vonis Ahok dibacakan, ia harus mendekam di penjara selama 2 tahun karena menista agama Islam. Dengan begitu tuntas sudah rangkaian sidang Ahok dengan perkara penistaan agama.

Dengan kasus ini ia kalah dalam kontestasi Pilkada DKI bulan lalu, dengan kasus ini pula, hakim mengharuskan ia menjalani tahanan selama 2 tahun. Menghadapi kekalahan beruntun ini Ahok begitu tenang, bahkan sampai ia tiba di rutan Cipinang ia masih senyum di depan kamera.