Saya mencoba
menahan diri untuk tidak menulis tentang polemik surat Al Maidah 51, selain
karena saya bukan ahli tafsir, saya juga tahu ada kepentingan lain dibalik
polemik ini. Boleh jadi Ahok menyinggung perasaan umat Islam, tapi belum tentu
ia bermaksud begitu. Ini persoalan bahasa saja, dan harusnya anak-anak mahasiswa
sastra Indonesia bisa mendiskusikan kalimat Ahok itu dalam tinjauan ilmu
bahasa.
Saya masih menduga
maksud Ahok bukan untuk menista Al Qur’an. Sama ketika Ahok bilang "Kristen itu ajaran konyol" jauh sebelumnya, tapi umat Kristen tidak marah karena mereka tau apa maksud Ahok. Bagaimana mungkin seorang yang mau maju Pilkada cari penyakit dengan menghina kitab suci.