Saturday, January 23, 2016

TIMUR TENGAH: Sejak lama saya ingin menulisnya


Inilah topik paling seru sekaligus rumit yang sejak lama ingin saya tulis. Dimulai dari diskusi gelas-gelas kopi diawal 2005 hingga menjelang akhir 2006, tentang hancurnya Irak akibat invasi Amerika dua tahun sebelumnya, tentang hebohnya gaya kepemimpinan Ahmadinedjad, hingga kebengisan Israel terhadap Palestina. Timur Tengah selalu ramai dengan konflik, hingar bingar oleh trik dan intrik. Kesemrawutan ini juga yang membuat kita sulit membaca Timur Tengah. Siapa lawan, siapa kawan? Siapa kiri, siapa kanan? Saya pun sempat bingung mau mulai dari mana saking banyaknya hal "menarik" di sana.

Tapi meminjam istilah seorang teman, makin rumit Timur Tengah, makin asyik membacanya. Sebelum konflik yang melibatkan kekuatan luar, sejarah di wilayah ini pun sudah bertabur konflik internal. Membaca Timur Tengah memang asyik dan seru, asal kita tahu pemetaannya. Ceritanya lebih seru dari perjuangan Lufi untuk menjadi raja bajak laut dalam cerita One Piece. Kunci memahaminya ada di pemetaan kekuatan dan kepentingan.

Untuk bisa melakukan pemetaan perlu mengintip kekuatan mana yang paling berpengaruh di dunia. Perang Dunia II pecah tahun 1939 antara dua kelompok besar: kelompok Poros yang dihuni Jerman, Italia, Jepang berhadapan dengan kelompok Sekutu yang dipimpin Amerika dan Uni Soviet. Perang ini berakhir tahun 1945 dengan kemenangan kelompok sekutu.



Tak lama setelah itu lahirlah dua kekuatan besar dunia yakni Amerika dan Uni Soviet. Selama 44 tahun, dua negara yang sebelumnya tergabung dalam kelompok Sekutu ini memulai perang dingin. Tahun 1991 Uni Soviet runtuh digantikan Rusia, sementara Amerika muncul sebagai satu-satunya Negara Adidaya.

Meski masih baru, hingga saat ini Rusia lah negara yang dianggap dapat mengimbangi pengaruh Amerika yang sudah sangat kuat. Lantas apa modal yang dimiliki negara baru ini hingga bisa mengimbangi pengaruh Amerika?

Ideologi komunis warisan Uni Soviet membuat Rusia akan selalu berseberangan dengan Amerika yang mewakili citra kapitalis. Olehnya Negara-negara yang berhaluan komunis seperti Cuba, Venezuela, China, atau Korea Utara lebih akrab dengan Rusia ketimbang Amerika. Selain persoalan ideologi, sebagian musuh Amerika juga mendekat ke Rusia sebut saja Iran.

Negara Anggota N.A.T.O saingan Rusia dkk.


Alhasil, Rusia memiliki teman-teman di dekatnya, begitupun Amerika. Keduanya saling berlomba memperluas pengaruh dan memperbanyak teman. Persaingan agen-agen spionase (inteligen) tingkat tinggi terjadi di mana-mana, mungkin mengalahkan cerita Mission Imposible 4. Inilah peta kekuatan yang menjadi aktor dibalik layar konflik Timur Tengah dan juga konflik hampir diseluruh dunia.

Harus dipahami bahwa Timur Tengah saat ini bukan lagi wilayah dimasa kekhalifaan Al Ma’mun putra Harun ar Rasyid dimana ketegangan Sunni – Syiah sempat memuncak. Bukan juga dimasa Kesultanan Utsmaniyah (Ottoman) dimana semangat perang salib masih tersisa. Timur Tengah sudah menjadi wilayah yang paling diinginkan oleh semua kekuatan dunia. Bukan lagi atas alasan agama atau keyakinan.

Minyak, materi paling berharga dan paling dibutuhkan dunia saat ini berada di sana. Amerika, Inggris, Jerman memiliki kepentingan minyak begitu pun Rusia dan China. Ingat, sumur minyak terbesar di Arab Saudi pertamakali ditemukan oleh Amerika tahun 1938. Olehnya berbicara Sunni-Syiah tidak lagi relevan saat ini. Uni Emirat Arab sendiri sudah disibukkan dengan pembangunan kota yang megah, gaya hidup kelas jet set, dan modernisasi tingkat tinggi. Sementara Arab Saudi juga bersiap menyongong modernisasi dengan massifnya pembangunan hotel-hotel mewah bertingkat di sekitar Kabah. Belum lagi koleksi mobil mewah sang pangeran yang tak terhitung jumlahnya.


Namun karena isu agama dan sektarian sangat sensitif bagi Timur Tengah yang sebagian besar dihuni umat Islam, maka isu inilah yang dipakai Amerika untuk memuluskan politik minyaknya di kawasan ini. Sudah bukan rahasia umum bahwa Al-Qaedah awalnya mendapat suntikan dana dan senjata dari Amerika. Al-Qaedah kemudian melahirkan Jabhat Al Nusra yang memberontak di Suriah. Pemberontakan di Suriah kemudian memicu kelahiran ISIS.

Ketiga kelompok ekstrimis ini awalnya di danai oleh Amerika dan Arab Saudi. Namun kedua Negara ini sudah kehilangan kendali terhadap kelompok yang mereka bentuk. Jauh sebelum ISIS, kejadian serupa sudah dialami Amerika saat mendanai dan melatih mujahid Afghanistan tahun 1980 dalam memerangi Uni Soviet. Mujahid inilah yang melahirkan Taliban.

Agama dan sekte sangat seksi bagi Amerika. Dengan begitu ia tidak perlu turun langsung ke medan tempur, cukup dengan memanasi-manasi dan menyediakan (menjual) persenjataan dari belakang. Iran oleh Arab Saudi digembar-gemborkan sebagai negara Syiah yang harus diperangi. Tentu Amerika sangat senang, sebab bagi Amerika satu-satunya ancaman paling berbahaya di kawasan tersebut adalah Iran. Hampir seluruh kawasan Timur Tengah terdapat pangkalan militer Amerika kecuali Iran. Iran bahkan mengharamkan tanahnya untuk dimasuki militer Amerika.



Tentu Iran tidak sendiri menghadapi kekuatan besar ini. Terbukti saat Amerika menyiapkan 17 pesawat tempur di dekat teluk Persia awal 2012, Rusia langsung bereaksi dan memperingati Amerika untuk tidak menyerang. Atau ancaman Rusia ke Israel jika menyerang Iran. Begitupula saat Iran menembak jatuh drone canggih Amerika, tak berapa lama teknisi dari Rusia dan China diundang ke Iran untuk mempelajari teknologi pesawat Amerika tersebut.


Singkatnya: kenapa Arab Saudi dan Amerika mau membiayai pemberontak di Suriah melawan presiden Bashar al Assad? Karena Assad di dukung Iran. Kenapa Amerika menginvasi Irak tahun 2003? Karena Sadam Husein sulit dijinakkan, Irak tidak didukung Rusia, dan ladang minyak yang melimpah. Kenapa Israel mendukung serangan Arab Saudi ke Yaman? Karena dalam beberapa hal Yaman akrab dengan Iran dan Iran secara terang-terangan mengusulkan penghapusan Negara Israel.

Drama masih terus berlanjut, dibutuhkan kejelian untuk bisa melihat serunya konflik Timur Tengah. Tapi inilah gambaran umum peta kekuatan di wilayah ini. Kita masih bisa mengikuti ceritanya lewat perkembangan berita. Ketika anda membaca berita tentang konflik di Timur Tengah, (klik disini sekedar contoh) ingatlah pemetaan ini. Apalagi saat ini Arab Saudi dan Iran sudah saling berhadapan. Mari kita lihat.
____
Ojan, Palu 23 Januari 2016

Peta Timur Tengah diambil dari worldatlas
Ilustrasi peta kekuatan dari sini, dan sini
Ilustrasi peta kekuatan Perang Arab-Yaman dari berbagai sumber berita.

2 comments: