Wednesday, March 30, 2016

KOMUNIKASI YANG BIJAK: Antara Plato dan gelas-gelas kopi


“Wise men speak because they have something to say; Fools because they have to say something.” Saya tertarik memulai catatan ini dengan kutipan dari filsuf Yunani ternama Plato. Artinya kurang lebih seperti ini: Orang bijak berbicara karena ada sesuatu yang ingin mereka sampaikan; orang bodoh bicara hanya karena ingin mengatakan sesuatu. Dalam bahasa Indonesia dua kalimat ini mungkin sulit dibedakan, namun dalam konteks bahasa Inggris bias diartikan bahwa orang bodoh berbicara tidak mementingkan isi penyampaiannya, tapi hanya karena ia ingin berbicara saja.

Kutipan Plato di atas, menarik untuk dilihat dari kaca mata komunikasi. Kaitannya dengan apa yang saya akan bahas mungkin tidak terhubung secara langsung. Namun agar terlihat sedikit keren, saya tetap ingin mengutipnya. Apakah saya termasuk bijak atau bodoh, tergantung bagaimana pembaca melihatnya.

Teknologi informasi dan komunikasi membawa trend di masyarakat. Trend ini bukan hanya sekedar mempengaruhi tampilan luar dan gaya-gayaan, tapi juga berpengaruh pada terbentuknya pola pikir bahkan sikap saat menanggapi suatu masalah. Untuk itu saya berkeyakinan bahwa trend positif sepositif apa pun itu tetap punya dampak negatif. Setidaknya di Indonesia, masyarakat kaget. Informasi yang begitu bebas berseliweran di internet membuat masyarakat umumnya mengalami kebingungan dan lebih sering salah mengambil pegangan.

Pada pemilu presiden tahun 2014 contohnya, internet menunjukkan karakternya bahwa tidak semua informasi bisa ditelan mentah-mentah. Istilah hoax menjadi sangat trend di Indonesia saat itu, seiring dengan itu pula muncul istilah tabayun.


Sampai saat ini, dua tahun setelah ramainya informasi palsu (hoax), masyarakat masih sering termakan isu yang kebenarannya belum terverifikasi. Hamper setiap saat ketika saya membuka akun media social selalu saja ada yang membagikan informasi-informasi yang sifatnya heboh dan kontroversi. Mulai dari teman-teman dekat hingga orang yang saya anggap terdidik tak luput dari jebakan informasi ini. Entah mereka membagikan itu karena ada sesuatu yang ingin disampaikan seperti kata Plato, atau hanya karena ingin berbagi informasi yang heboh saja.

Menurut saya jika itu informasi penting dan bermanfaat saya mungkin akan memasukkannya dalam kategori “bijak”nya Plato, atau jika itu sekedar untuk lelucon saya akan menganggapnya “lelucon bijak”nya  Mark Twain atau Gus Dur yang piawai menciptakan gurauan bijak. Tapi kalau semangatnya kontroversi dan heboh dengan referensi yang lemah, saya akan memasukkannya dalam kategori sampah. Jika itu di tag di dinding facebook pribadiku maka bisa dipastikan itu tidak akan muncul.

Hoax menjadi sesuatu yang menjijikkan dan saya berdoa dengan sungguh-sungguh untuk tidak terlibat dalam penyebaran hoax yang menyesatkan. Selain itu adalah dosa sosial, dan dosa intelek, itu juga termasuk dosa religi. Untuk itu saya ingin berbagi tips, agar terhindar dari jebakan dosa tersebut. Sebenarnya ada beberapa tips yang bisa membuat kita terhindar dari hoax. Salah satunya dengan mengkros cek kebenaran isu atau disebut tabayun. Cek dan ricek lah ke situs-situs terpercaya. Logikanya, situs besar dan terpercaya tidak mau mengorbankan kredibilitasnya dengan memposting informasi palsu hanya karena mencari sensasi.

Sama seperti media-media yang ada baik cetak maupun elektronik, mereka tidak mau kehilangan kepercayaan dari pembaca ataupun penonton dengan membuat pemberitaan palsu. Olehnya situs-situs yang banyak mengeluarkan berita dan informasi hoax umumnya dalam bentuk blog atau situs yang belum punya nama besar. Tujuannya beragam, mulai dari cari sensasi hingga menjebak pengguna internet agar mau membuka situsnya.

Muncul juga persoalan lain misalnya, semua situs baik itu yang sudah punya kredibilitas maupun yang abal-abal punya kepentingan masing-masing. Kalimat yang sering muncul adalah “media besar itu dibekingi oleh kepentingan politik,” atau isu kepentingan agama misalnya “media besar itu adalah antek-antek asing yang ditugaskan untuk menyudutkan umat Islam.”


Bagi saya, sangat setuju bahwa semua media memiliki kepentingan, olehnya salah satu karakter media adalah independen, bukan netral. Media memang harus independen untuk memilih mendukung isu yang ia anggap berpihak pada manusia dan kemanusiaan, didukung pemerolehan informasi yang valid dan bisa dipertanggungjawabkan. Itulah media yang ideal, dan saya melihat ada beberapa media yang masih mampu menjaga semangat itu.

Pun jika kita harus beranggapan tidak ada media yang bebas dari kepentingan golongan tertentu, setidaknya kita harus memilih salah satu yang bisa dijadikan pegangan, selanjutnya menjadi bahan yang akan berdialektika apakah dalam pikiran kita sendiri atau lewat diskusi dengan orang lain. Bukankah dalam ruang-ruang ilmiah seperti penelitian sekalipun kita mesti memilih satu pijakan yang paling rasional – selemah apapun itu – agar bisa beranjak ke proses selanjutnya. Yang jadi salah bahkan memalukan ketika kita secara membabi buta mengambil informasi di internet dan bertahan bahwa itu informasi yang valid. Memalukan karena pemilihan informasi yang akan dibagikan ke orang lain akan menunjukkan sejauh mana kedewasaan kita dalam mengolah informasi.


Akhirnya, saya ingin mengingatkan kembali bahwa menurut Plato, ada dua kategori orang yang ingin berkomunikasi: orang bijak atau orang bodoh. Saya akan berdoa dengan bersungguh-sungguh, mudah-mudahan saya tidak termasuk golongan orang bodoh. Tapi saya masih meyakini, selama kopi masih terseduh, selama itu kita bisa nge-net secara bijak.

Mari ngopi, mari nge-net
___
Ojan, Jl. Veteran, Palu, 27 Maret 2016
Foto ilustrasi diambil dari Surabaya Tribunnews

3 comments:

  1. Pemilu Presiden tahun 2014 itu barangkali kaka Ojan :)

    ReplyDelete
  2. Ow iyo, salah ketik hehe...
    segera diralat.
    Tengkyu Anonim...!!!

    ReplyDelete
  3. ok jadi gitu ya komunikasi yang bijak antara plato!

    nice info!

    Diskon Super Heboh (Diskon max: 95%) dari shopee

    https://shopee.co.id/pc_event/?smtt=1.2968&url=https%3A%2F%2Fshopee.co.id%2Fweb%2Fevents3%2Fcode%2F1376322842%2F%3Fsmtt%3D1.2968

    ReplyDelete