Sunday, December 29, 2024

GAZA MENGURASKU

Satu tahun 2 bulan terakhir, bagi saya adalah rentang waktu terberat secara psikis. Gaza menguras emosi dan air mata. Benar, tidak pernah dalam hidup saya menangis sebanyak ini. Sekira 4 bulan saya mengupdate konflik Gaza setiap hari di semua story media sosial dan whatsapp. Setiap hari. Dan rutinitas ‘menangis’ itu juga mengikutinya, hampir setiap hari. Kadang lebih dari sekali sehari, tentu saja saat tidak ada mata lain disitu.

Sedih seringnya bukan datang dari video korbab bersimbah darah tapi dari kondisi anak-anak Gaza dan lebih sering lagi dari bangkitnya kesadaran masyarakat belahan dunia barat atas apa yang selama 76 tahun terakhir tidak terungkap atau enggan terungkap.

Tak cukup dengan story yang hanya bertahan 24 jam, saya juga memutuskan membahas soal Palestina di channel Youtube pribadi yang sudah menganggur selama 3 tahun sejak video terakhir. Ada 7 seri yang direncanakan akan dibuat secara mandiri yang menurut saya akan mengcover isu-isu utama tentang Palestina, materinya pun sudah siap. Seri pertama diambil di malam pertama Ramadhan (Maret 2024). Sayang, hingga pengujung tahun ini baru 4 seri yang terupload. Kendalanya komputer editing yang tidak mumpuni yang membuat tekad jadi fluktuatif.

ISRAEL DAN NAKBA 1948

Mohon dimaklumi jika channel youtube pribadi saya tidak ramah viewer dan minim subscriber, karna semua media peluapan isi kepala saya memang dirancang untuk menampung dan mengarsipkan. Jika menarik bagi yang lain saya ikut senang.

Tapi baiklah
Gaza, kini luluh lantak.


Serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menerobos dinding “penjara” yang dibangun Israel mengelilingi kota itu menjadi alasan pembumi-hangusan Gaza. Saya katakan penjara karna Organisasi HAM Internasional menyebutnya seperti itu: World’s Largest Open Air Prison. Human Rights Watch, Norwegian Refugee Council (NRC), War Child, diantara beberapa organisasi yang menggambarkan Gaza sebagai penjara terbesar di dunia.

Baca Juga: BERKENALAN DENGAN PALESTINA

Israel sudah membatasi sirkulasi barang dan orang yang keluar masuk Gaza sejak tahun 1991. Tahun 2005 pembatasan semakin diperketat, termasuk jatah listrik dan air bersih yang semuanya dikuasai Israel, bahkan pajak yang sesuai kesepakatan dipungut oleh Otoritas Palestina atau PA (semacam pemerintahan Palestina) malah dipungut oleh Israel atas nama PA.

Januari 2006 Hamas sebagai partai politik memenangkan pemilu di Gaza secara demokratis. Kecewa dengan hasil pemilu yang tidak memenangkan jagoan mereka, Israel membangun dinding yang mengurung kota Gaza
tahun 2007, menahan hasil pajak yang sudah mereka kumpulkan, dan melakukan pembatasan total sirkulasi barang dan orang. Perbatasan Mesir yang bisa jadi alternatif bagi Gaza juga ditutup oleh Mesir atas himbauan Israel. Maka jadilah Gaza penjara terbesar di dunia berisikan 2 juta orang, setengahnya adalah anak-anak, dengan luas hanya 365 km persegi, panjang hanya 41 km (sama dengan panjang rute Marathon). Bandingkan dengan luas Kota Palu 395 km persegi yang dihuni 387 ribu orang.

Norwegian Refugee Council menyatakan 7 dari 10 (70%) warga di Gaza teregistrasi sebagai pengungsi. Artinya mereka aslinya bukan warga Gaza namun warga yang terusir dari kampung mereka sejak peristiwa Nakba 1948, yang kini sudah di duduki Israel. Hasilnya, Gaza dinyatakan sebagai wilayah terpadat di bumi, tingkat pengangguran terparah karna ekonomi tidak berjalan, namun memiliki tingkat pendidikan dan literasi yang baik. Laporan PBB menggambarkan Gaza tidak layak lagi ditinggali ditahun 2020.


Gaza dikurung dalam penjara selama 16 tahun (jika dihitung dari 2007), listrik, makanan, dan air bersih untuk 2 juta orang dibatasi oleh Israel masuk ke Gaza. Sebagian pengamat bahkan menyamakan Gaza dengan penampungan Ghetto yang dibangun Hitler bagi Yahudi sebelum mereka dibantai (seperti dalam film The Pianist - 2002). Itu saja sudah bisa menjadi alasan kuat bagi warga Gaza untuk memberontak.

Dan begitulah dugaan Hamas memutuskan untuk melakukan penerobosan dinding “Penjara” Israel pada 7 Oktober 2023. Tapi benarkah itu alasan Hamas melakukan penerobosan?

Baca Selanjutnya: CERITA GAZA - MIDWAY SEASON

___
Pasar Kopi Palu Barat, 29 Desember 2024
Gambar dari sini dan sini

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment