Gaddafi dan presiden Prancis, Sarkozy 2007 |
Karna kita sudah membahas kejatuhan Assad di Suriah, maka sebaiknya kita juga membahas sedikit soal Libya di era Mu’ammar Al Qaddafi, warga barat lebih suka menyebutnya dengan Gaddafi. Saya menyesuaikan saja dengan lidah barat, Gaddafi, biar tidak terdengar kolot dan diktatoris.
Ada 3 tokoh Timur Tengah yang sangat berkaitan satu sama lain. Membahas salah satunya akan menarik kita untuk membahas yang lain. Ke tiga orang itu adalah Assad di Suriah, Gaddafi di Libya, dan pendahulu mereka Jamal Abdul Nassir di Mesir. Ketiganya diikat oleh ideologi penyatuan negara-negara Arab (Pan Arab) dan anti campur tangan negara Barat. Gerakan ini berkali-kali dicoba namun gagal atau digagalkan.
Kali ini kita akan melihat sepak terjang Gaddafi di Libya mulai tahun 1977 dan pelajaran yang bisa diambil pasca lengsernya tahun 2011.
Gaddafi adalah anak keluarga penggembala Badui yang lahir dalam tenda gurun di pesisir utara Libya. Dengan kondisi ekonomi yang terjepit orang tua Gaddafi tetap membiayai pendidikannya. Tak jarang Gaddafi di ejek sebagai anak orang Badui yang hidup liar di gurun. Di sekolah menengah Gaddafi membaca buku Falsafah Revolusi karangan Jamal Abdul Nasser dan berkenalan dengan pemikiran Pan Arab, Revolusi Prancis, hingga Sun Yat Sen pemimpin revolusi sekaligus pendiri Republik Tiongkok/China.
Setelah merdeka dari Inggris dan Prancis tahun 1950, Libya mendirikan kerajaan di tahun 1951 namun masih dibawah kontrol Inggris. Gaddafi masuk dalam militer kerajaan Libya namun semangat revolusioner dan kebenciannya terhadap Inggris yang menurutnya masih menjajah Libya, mendorongnya membentuk organisasi bawah tanah Gerakan Perwira Merdeka.
Oleh militer kerajaan Gaddafi dikirim ke sekolah militer di Inggris. Gaddafi lagi-lagi mengalami beberapa kali perlakuan rasis di Inggris, merespon itu ia malah berjalan di kota-kota Inggris memakai pakaian tradisional Badui.
REVOLUSI DAN NASSERIAN
Sepulang dari Inggris, Kolonel gaddafi mulai mengorganisir pertemuan-pertemuan rahasia. Tahun 1969 kolonel Gaddafi melancarkan gerakan revolusi menumbangkan Raja Idris yang saat itu berlibur ke Turki. Revolusi berjalan tanpa perlawanan berarti, menjadi salah satu revolusi paling damai selain revolusi Iran 1979.
Tentara revolusi di bawah pimpinan Gaddafi lalu membentuk Jamahiriyah Rakyat Sosialis Agung Arab Libya yang bisa disingkat Republik Sosialis Arab Libya. Gaddafi adalah pengagum Jamal Abdul Nasser presiden Mesir yang mempopulerkan paham Pan Arab. Nasser meninggal tahun 1970 akibat serangan jantung. Meskipun Nasser menganggap Gaddafi sebagai anak cerdas sekaligus naif namun Gaddafi sangat mengagumi Nasser dan menganggapnya sebagai pahlawan. Gaddafi sangat sedih dan kehilangan bahkan dikabarkan pingsan saat menghadiri penguburan Jamal Abdul Nasser.
Semangat Pan Arab dari Nasser diaplikasikan oleh Gaddafi dalam pemerintahannya, tentu dengan beberapa penyesuaian dengan kondisi Libya. Ideologi Sosialis menuntun Gaddafi menasionalisasi semua sumur minyak Libya, dalam waktu yang relatif singkat ekonomi Libya meroket, pendapatan negara sebesar 3,8 milliar dollar meningkat jadi 24,5 miliar dollar. Pendapatan per kapita Libya saat itu sudah berada di 8,170 dollar melebihi pendapatan per kapita negara maju yang pernah menjajahnya seperti Italia dan Inggris. Dan tentu saja menjadi negara dengan Indeks Pembangunan Manusia tertinggi di benua Afrika.
Gaddafi meminta pangkalan militer Inggris dan Amerika segera meninggalkan Libya. Ia juga mendorong industri dalam negeri agar bisa melepas ketergantungan dengan produk impor. Hasilnya, ekonomi berputar dengan baik, listrik digratiskan kepada warga, rumah dianggap hak asasi warga jadi pemerintah membantu semua warga untuk punya rumah. Semua pengantin baru mendapatkan bantuan dari pemerintah untuk membangun rumah. Pendidikan dan kesehatan sangat murah, bank sentral Libya memberi pinjaman dengan bunga 0%.
Tak hanya itu Gaddafi menginisiasi pembangunan projek irigasi raksasa terbesar di dunia, The Great Man-Made River. Libya menjadi salah satu tempat paling kering di bumi tanpa ada satu pun sungai. Namun negara ini menyimpan cadangan air bawah tanah yang melimpah. Projek irigasi ini akan membuat beberapa sumur dengan kedalaman hingga 500 meter lalu menyalurkan airnya lewat pipa raksasa ke perkotaan. Jaringan pipa raksasa ini memiliki panjang ribuan kilometer. Uniknya projek yang menarik perhatian semua insinyur dunia ini dibiayai sendiri oleh Libya tanpa bantuan atau utang dari luar negeri.
Untuk mewujudkan Pan Arab, ia mulai membangun komunikasi yang baik dengan Anwar Sadat penerus Nasser di Mesir, ia juga membangun komunikasi yang baik Hafiz al Assad di Suriah. Ia mendanai puluhan kelompok militan di beberapa negara arab yang ingin mengusir penjajahan negara barat dari wilayahnya. Meskipun kelompok ini masuk kategori teroris oleh Barat, namun Gaddafi menyebut mereka pejuang pembebasan.
Pecahnya konflik-konflik di kawasan Timur Tengah yang melibatkan Israel, Amerika, Inggris, dan Prancis membuat ide Pan Arab tidak berjalan mulus. Antusiasme yang tinggi dari Gaddafi untuk mewujudkan ide Pan Arab dan kekecewaannya terhadap lemahnya sikap negara Arab dalam mendukung perjuangan Palestina semakin memperburuk situasi, membuat hubungannya dengan beberapa pemimpin negara Arab termasuk Sadat dan Assad tidak akur.
Di dalam negeri ia menindak tegas kelompok-kelompok yang ingin mengagalkan cita-cita revolusi. Diantaranya kelompok-kelompok fundamentalis Islam, termasuk Ikhwanul Muslimin. Beberapa bahkan dijatuhi hukuman mati. Berikut video (9 menit) Gaddafi memarahi negara-negara Arab dalam pertemuan Arab Summit 2008.
ANTARA ARAB DAN AFRIKA
Melihat kondisi Arab yang terpecah-pecah, Gaddafi melirik Afrika dan memunculkan ide penyatuan Afrika. Negara-negara Afrika saat itu masih dicengkram oleh kekuatan Inggris, Prancis, Amerika, dan Israel. Akibatnya sumber daya alam Afrika terutama mineral dan uranium yang sangat melimpah dikeruk oleh negara-negara barat.
Dengan penghasilan negara yang banyak, Gaddafi mulai membangun komunikasi dengan beberapa pemimpin negara Afrika dan mendanai kelompok pembebasan. Oleh warga di beberapa negara Afrika, Gaddafi dianggap sebagai pahlawan. Setelah bertemu dengan pimpinan pembebasan sekaligus presiden pertama Afrika Selatan, Nelson Mandela, Gaddafi menginisiasi pembentukan Uni Afrika tahun 1999 di Libya, mirip dengan Uni Eropa yang menjadi penyatuan negara-negara Afrika.
Gaddafi kemudian meluncurkan ide penggunaan mata uang Dinar Afrika berdasarkan cadangan emas agar transaksi internasional semua negara Afrika (mirip mata uang Euro di Eropa). Tentu kebijakan ini sangat berbahaya terhadap mata uang Dollar Amerika yang selama ini menjadi alat transaksi internasional di Afrika.
Kebijakan ekonomi dalam dan luar negeri Gaddafi, serta ideologi Sosialisnya yang anti penjajahan dimata negara barat sangat mengancam “stabilisasi kawasan” dan seperti biasa mereka melancarkan senjata andalannya sanksi ekonomi. Sampai hari ini senjata sanksi ini masih diberlakukan kepada semua negara yang tidak mau tunduk seperti Iran, Cuba, Venezuela, Korea Utara, dan Russia. Akibat sanksi dan pengucilan Libya dari pergaulan internasional, ekonomi Libya goyang.
Libya mengendorkan kebijakan luar negerinya dan mulai membuka diri melalui perdagangan internasional dengan negara barat, namun Gaddafi tetap bersikeras bahwa negara barat tidak boleh mengelolah kekayaan alam Libya terutama sumur minyak. Dan hingga akhir jabatannya, Libya masih menduduki peringkat negara termakmur di Afrika.
AKHIR YANG TRAGIS
Tahun
2011 gelombang Arab Spring di awali di Tunisia, tetangga Libya di
utara. Gelombang ini lalu menghantam negara-negara Arab lain. Arab
Spring pecah di Libya tanggal 15 Februari 2011, PBB membekukan aset
Gaddafi dan orang-orang dekatnya kemudian memberlakukan No Fly Zone
di wilayah Libya. Tidak ada penerbangan yang diizinkan melewati wilayah
udara Libya selain dapat izin dari PBB. Dan seperti pemberlakukan No Fly Zone di beberapa negara sebelum-sebelumnya, itu berarti negara tersebut bersiap-siap untuk menerima serangan udara.
NATO
menurunkan militer dan pesawat tempurnya, lalu membombardir fasilitas
publik seperti sumber listrik dan air bersih. NATO bahkan menghancurkan
sistem pipa yang bekerja di projek irigasi Great Man Made River.
Dari lima fase jaringan pipa yang direncanakan, baru dua fase yang selesai. Dua fase ini sudah mampu memenuhi 70% kebutuhan air seluruh warga Libya.
Menurut pejabat intelijen Swiss yang sempat bertugas di NATO, Jacques Baud, negara Barat memang selalu menerapkan strategi melumpuhkan
fasilitas umum agar masyarakat di wilayah itu menderita, itu yang mereka
lakukan di Yugoslavia, Iraq, dan Libya.
Berikut ini video (11 menit) tentang projek irigasi yang disebut-sebut sebagai keajaiban dunia ke 8 jika tercapai:
Gaddafi bersama dengan Uni Afrika mengajukan gencatan senjata, namun ditolak oleh NATO karna Gaddafi tidak mau turun dari jabatannya. Enam negara Uni Afrika yang berangkat ke Libya untuk berdialog dengan Gaddafi untuk mencari jalan damai tidak diizinkan oleh NATO dan disuruh kembali. Tanggal 16 September Dewan Transisi Nasional (NTC) yang diisi oleh para pemberontak diakui oleh PBB sebagai institusi yang sah mewakili Libya, artinya PBB sudah tidak mengakui pemerintahan Gaddafi. NATO memburu Gaddafi seperti memburu tikus, membombardir gedung dan rumah yang dicurigai menjadi tempat persembunyiannya.
Anak dan 3 orang cucunya tewas kena serangan bom pesawat NATO. Gaddafi ditawari untuk melarikan diri ke luar negeri namun ia menolak dan memilih melarikan diri ke wilayah Surt tanah kelahirannya. Tanggal 23 Oktober Muammar Ghadaffi akhirnya ditangkap oleh pemberontak saat bersembunyi dalam pipa drainase (deker). Dalam gambar penangkapan, Gaddafi terlihat mengalami kekerasan, dan berpakaian setengah telanjang. Sebagian mengatakan ia disodomi oleh pemberontak, sebagian lagi menyatakan anusnya ditusuk pakai pisau bayonet.
Oleh koalisi pemberontak (NTC), Jenazah Gaddafi bersama putranya dan mentri pertahanan Libya dipamerkan di lemari pendingin selama 4 hari di Pasar.
KENYATAAN TAK SEINDAH MIMPI
Setelah kematian Gaddafi, koalisi pemberontak terpecah, semua kelompok berebut porsi dominan dalam pemerintah baru Libya. NTC membentuk GNC pada Agustus 2012 sebuah parlemen yang bertugas menyusun konstitusi baru Libya dalam 18 bulan. Pertikaian di lapangan terus terjadi. Hingga akhir masa pembentukan, GNC gagal menyusun konstitusi yang diminta, akhirnya dibentuk lagi House of Representative pada Agustus 2014 yang berbasis di kota Tobruk. Kelompok ekstrimis Islam yang tidak terpilih dalam House of Representative menghidupkan kembali GNC. Dengan kekuatan dua kelompok militan mereka lalu menguasai ibu kota Tripoli.
Serangan-serangan bersenjata meningkat. Kelompok pemberontak yang sekuler bertempur melawan kelompok ekstrimis Islam, termasuk ISIS yang sebelumnya juga berada dalam barisan pemberontak menumbangkan Gaddafi. Kondisi Libya kacau balau, sementara NATO dan negara barat tidak banyak melakukan apa-apa.
Baca juga: ALASAN ASSAD HARUS TUMBANG
Sejak 2013, Italia dan beberapa negara Eropa mulai gerah karna ribuan imigran yang melarikan diri dari Libya mulai tiba di pantai mereka. Tahun 2015 PBB menginisiasi usaha mencapai perdamaian antara House of Representative dan GNC. Pertemuan tidak berjalan seperti yang diharapkan, namun PBB mendorong pembentukan Government of National Accord (GNA). Tahun 2019 kelompok dari House of Representative melancarkan Operation Flood of Dignity menewaskan lebih dari 2 ribu orang.
Serangkaian pertemuan perdamaian kemudian diinisiasi oleh PBB dilaksanakan di Berlin, Geneva, dan Montreux. Bulan Oktober 2023 perdamaian antar kelompok akhirnya tercapai dengan disepakatinya gencatan senjata permanen.
Lagi-lagi, negara Barat yang awalnya memicu demonstrasi, lalu membombardir Libya, membunuh Gaddafi, serta menyebabkan warga Libya tercerai berai dan saling membunuh pada akhirnya tampil sebagai pahlawan yang “menyelamatkan” Libya. Hingga hari ini pemerintahan Libya belum stabil seutuhnya. Negara yang dulu paling makmur di Afrika ini, kini kondisi ekonominya terpuruk.
“Kita datang, kita lihat, dia mati” kata Hillary Clinton di depan kamera, saat mendengar berita kematian Gaddafi. Ia terlihat sangat girang.
___
Pasar Kopi, Palu Barat
9 Januari 2025
Gambar dari sini