Akhirnya saya membahas lagi Timur Tengah setelah sempat ramai hujat menghujat dan sanjung menyanjung di media sosial. Bicara Timur Tengah memang tidak akan ada habisnya. Tiap masa punya cerita sendiri dan komposisi peta konfliknya juga berubah-ubah. Inilah yang membuat mayoritas kita bingung melihat siapa bermusuhan dengan siapa, siapa berteman dengan siapa.
Tapi ada satu hal yang tak berubah di wilayah ini. Timur
Tengah sampai saat ini masih jadi panggung perebutan lahan EKONOMI dan PENGARUH
bagi negara super power dunia. Istilah kerennya PROXY WAR.
Kali ini saya mencoba meng-update kondisi
terkini di Timur Tengah menurut kaca mata serba minus saya. Setidaknya sebagai bahan dasar untuk cek dan ricek sebelum menghujat.
Inilah peta kawasan Timur Tengah:
Inilah peta kawasan Timur Tengah:
Kawasan ini tidak hanya meliputi wilayah Arab
dan sekitarnya, tapi juga menyeberang sampai ke Mesir bahkan Libya yang berada
di benua tetangganya yakni Afrika. Kenapa begitu? Karena negara-negara yang
masuk dalam wilayah ini sangat berpengaruh terhadap arah politik Sumber Daya
Alam yakni Minyak dan Gas yang melimpah.
Mulai nampak kan, bahwa konflik di kawasan ini
tidak lari dari minyak dan gas.
Inilah kondisi terakhir peta konflik di Timur
Tengah tahun 2018
Medan tempur saat ini adalah Suriah dan Yaman. Peta konfliknya pun sudah berubah dari peta yang saya buat dalam tulisan tahun sebelumnya:
Dalam peta terbaru di atas, kubu BIRU dipimpin oleh Arab kepunyaan
keluarga Saud, sementara kubu MERAH dipimpin oleh Iran. Apa dasar
pengelompokkan ini? Tentu saja dari negara-negara yang terlibat dalam konflik
Suriah dan Yaman. Kalau kita ikuti perkembangan beritanya pasti tau.
Tapi ada konflik yang sangat sulit dipetakan,
yakni perang melawan ISIS. Kenapa sulit, sebab semua mengklaim diri memerangi
ISIS, padahal di lapangan beberapa kubu kedapatan justeru mensponsori ISIS.
Tapi lagi-lagi kalau kita jeli, akan terlihat kubu mana yang mensponsori ISIS
dengan tujuan tertentu, misalnya perdagangan senjata, atau untuk menumbangkan
pemerintah yang sedang berkuasa, atau hanya sebagai alasan agar militer kubu
mereka bisa masuk.
Dari peta pengelompokkan tersebut, beberapa
mungkin akan kaget, soalnya ada ISRAEL di sana, ada Amerika juga Rusia. Dari
mana data itu, lagi-lagi dari pernyataan-pernyataan petinggi negara yang
bersangkutan. Misalnya pimpinan intelijen Israel yang mengajak Arab Saudi
bersama negara Islam lain untuk memerangi musuh bersama yakni Lebanon yang
disponsori Iran. Dan masih banyak lagi informasi yang bisa kita cek di berbagai
media.
Terakhir saya ingin mengatakan, konflik Timur
Tengah punya banyak kepentingan, terutama bagi Amerika, Israel, Rusia dan
sekutu-sekutunya. Jadi sudah sangat ketinggalan jika kita melihat konflik Timur
Tengah hanya dari kaca mata AGAMA atau konflik kelompok SUNNI-SYIAH. Apalagi
terprovokasi mengeluarkan ujaran kebencian berasarkan kebencian sektarian.
Masih ingat kan bagaimana presiden Suriah, Bashar Al Assad dihujat oleh
mayoritas kita atas dasar kebencian terhadap SYIAH? dan ternyata Bashar Al
Assad adalah seorang SUNNI yang taat.
Sayangnya banyak kita yang salah kaprah, bahkan tokoh agama pun bisa salah mengeluarkan pernyataan. Kalau ragu dengan pengelompokkan
saya diatas, silahkan cek kebenaran pemberitaan di media dan pernyataan-pernyataan pemimpin negara yang terlibat dalam konflik. Dan jika ada yang salah dari pengelompokkan tersebut silahkan beri masukkan di kolom komentar di bawah.
Baca Juga: INI YANG HARUS DILAKUKAN AMERIKA JIKA INGIN MENGUASAI ISLAM
Baca Juga: INI YANG HARUS DILAKUKAN AMERIKA JIKA INGIN MENGUASAI ISLAM
Eh, satu lagi, kenapa Libya tidak masuk
pengelompokkan? Karena Libya sedang terpuruk, setelah Muammar Qaddafi dilengserkan oleh
kekuatan militer barat (NATO), Libya jadi terombang-ambing. Minyak yang
melimpah dibagi-bagi oleh beberapa perusahaan.
Tuntas sudah kejayaan Libya yang pernah
menjadi negara makmur di Afrika. Ya, mirip-mirip Irak lah yang saat ini sedang
memulihkan diri dari kehancuran akibat ISIS. Tapi Irak masih lebih baik,
pemerintahannya jelas dan masih bisa membuat keputusan sendiri meskipun juga
terjepit. Libya sangat terpuruk, hingga belum bisa dikelompokkan.
Sekian. Semoga bisa jadi bahan untuk
berselancar di dunia maya....
___
Palu, 02 April 2018
Gambar: dari worldatlas dan google map yang diedit sendiri